Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Daftar Kerja Berkali-kali Ditolak, Tidak Daftar Kerja Malah Diterima

Diperbarui: 22 November 2021   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Foto: shutterstock dipublikasikan kompas.com

Hidup itu unik, lucu, kadang menggemaskan. Tapi, ya jalani saja sembari terus  berusaha bersyukur. Ini adalah cerita diri dan orang lain tentang pekerjaan.

Saya adalah orang yang sangat sering gagal dalam berusaha mendapatkan pekerjaan. Mungkin lebih dari 30 lamaran pekerjaan pernah saya kirimkan dalam rentang waktu satu setengah tahun. Semuanya gagal!

Jika ditarik lebih lama, sekitar lima tahun, maka kisaran lebih 50 lamaran pekerjaan saya berakhir gagal. Fenomenanya unik-unik.

Ada satu kesempatan saya bisa menyelesaikan tes tertulis dengan baik. Sebab, materi pertanyaan adalah materi yang saya selami dalam satu tahun terakhir. Tapi ternyata saya gagal.

Ada satu kesempatan lain saya masuk 13 besar dari ribuan pelamar. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Tapi kuota yang diterima hanya tiga. Jadi saya gagal.

Kesempatan lainnya saya tes wawancara, tapi gagal. Ada lagi satu masa saya sudah wawancara dan diterima kerja. Saya tinggal nunggu panggilan, eh gagal juga karena manajemen dirombak total. Manajemen lama menerima saya sementara manajemen baru menghapus semua keputusan manajemen lama.

Pernah juga melamar kerja untuk posisi manajer perusahaan sepatu.  Setelah diterima, syaratnya adalah harus mau keliling jual sepatu. Saya kalau ingat itu tertawa ngakak.

Sebab, di pengumuman media massa tertulis dibutuhkan manajer perusahaan, tapi malah disuruh keliling jual sepatu. Saya tentu sempat bertanya, kenapa beda antara info di media massa dengan realitasnya.

Si pewawancara ngomong ngga jelas dan sulit dinalar. Tapi intinya, sebelum jadi manajer harus jadi sales dulu. Dalam hati dongkol karena ditipu. Sebab sudah jauh jauh habis uang untuk transportasi menuju tempat interview ternyata ditipu.

Singkat cerita kemudian saya dapat pekerjaan. Agak lama bekerja di perusahaan tersebut. Satu masa perusahaan saya membutuhkan pekerja. Kemudian, bos saya nyari orang lewat telepon.

Saya tahu itu karena kebetulan kami sedang nongkrong bareng. Si bos telepon temannya, lalu si bos dapat nomor seorang calon pekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline