Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Barcelona Remuk di Awal Era Post-Messi

Diperbarui: 15 September 2021   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Robert Lewandowski ikut meremukkan Barcelona. Foto: AFP/ INA FASSBENDER dipublikasikan kompas.com


Remuk! Sepertinya itulah kata yang bisa merangkum kekalahan Barcelona atas Bayern Munchen tiga gol tak berbalas di ajang Liga Champions grup E, Rabu (15/9/2021) dinihari WIB. Ini adalah era pertama Barcelona di ajang Liga Champions setelah ditinggal Lionel Messi.

Situs statistik sepak bola Squawka melalui postingan di twitternya membuat pernyataan. Squawka menyebutkan "selamat dayang di era post-Messi". Artinya selamat datang bagi Barcelona di era tanpa atau setelah ditinggal Messi untuk pertama kalinya.

Media Spanyol  Marca bahkan membuat judul bahwa Barcelona kini seperti tim kecil di Liga Champions. Kesimpulan dari Squawka dan Marca tentu berdasarkan kekalahan telak Barcelona dari Bayern Munchen.

Di laga itu, Munchen membuat gol lewat Thomas Mueller menit 34 dan Robert Lewandowski menit 56 dan 85. Sejatinya bukan hanya skor yang membuat Barcelona remuk. Tapi statistik Barcelona juga buruk.

Livescore membeberkan, Barcelona tak punya peluang emas mencetak gol. Sementara Munchen mampu membuat 8 peluang mencetak gol. Barcelona kesulitan menembus pertahanan Munchen. Yang memyedihkan, Barcelona remuk di kandang sendiri.

Di laga itu, Ronald Koeman juga menarik beberapa pemain senior di babak kedua. Busquets, Roberto, Alba ditarik. Luuk de Jong dan Eric Garcia juga ditarik.

Tapi para darah baru yang dimasukkan tak mampu mengubah keadaan. Barcelona benar-benar remuk di laga melawan Bayern Munchen. 

Diketahui, kekalahan dari Munchen adalah kekalahan perdana Barcelona di awal ajang Liga Champions setelah musim 1997-1998. Di musim 1997-1998, Barcelona kalah 2-3 dari Newcastle di laga awal Liga Champions.

Lini Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline