Lihat ke Halaman Asli

rokhman

TERVERIFIKASI

Kulo Nderek Mawon, Gusti

Teman Bukan Keluarga, Teman Hanya "Seperti Keluarga"

Diperbarui: 12 Juli 2020   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi keluarga. foto dragon images dipublikasikan Kompas.com

Terlintas di pikiran untuk menulis apa yang ingin ditulis. Tentu ini adalah pandangan pribadi yang bisa jadi tidak semua orang mengamininya. Tapi, tak apalah karena hidup memang wajar jika berwarna. Ini adalah tulisan untuk mendudukkan siapa teman dan siapa keluarga. Sebab, antara teman dan keluarga memiliki konsekuensi yang berbeda.

Karena memiliki konsekuensi yang berbeda, maka teman bukan keluarga dan keluarga bukan teman. Teman hanya "seperti keluarga". Seperti keluarga yang dimaksud adalah memiliki kesamaan tapi tidak sama mutlak. Artinya tetap ada perbedaan. 

Seperti keluarga bisa dimaknai sama dengan seperti kucing, seperti harimau, seperti rumah, seperti ikan. Seperti kucing artinya bukan kucing, tapi ada kesamaan dengan kucing dan kesamaan itu tidak mutlak. Seperti harimau artinya bukan harimau, tapi ada kesamaan dengan harimau dan kesamaan itu tidak mutlak.

Seperti rumah artinya bukan rumah, tapi ada kesamaan dengan rumah dan kesamaan itu tidak mutlak. Seperti ikan artinya bukan ikan, tapi ada kesamaan dengan ikan dan kesamaan itu tidak mutlak. Sampai sini saya pikir sudah cukup.

Nah, teman yang "seperti keluarga" itu tetaplah teman. Ada hal penting dan mendasar yang tak bisa digantikan oleh teman. Misalnya, kau adalah laki-laki yang memiliki istri dan anak. Lalu, kau punya teman wanita yang seperti keluarga.

Tapi teman wanitamu itu hanyalah teman. Dia tak bisa menggantikan posisi istrimu di urusan-urusan yang sangat privat. Ya kan?  Kan ngga lucu dan cenderung oportunis hanya karena seperti keluarga lalu peran istrimu digantikan teman wanitamu untuk urusan yang sangat privat! Ya tak perlu saya jelaskan urusan yang sangat privat itu apa. Kan sudah sama-sama dewasa.

Misalnya lagi, kau adalah anak pertama dari empat bersaudara.  Kau dan saudaramu masih hidup satu atap dengan orangtua. Ya karena kalian belum berumahtangga. Lalu kau punya teman yang sudah seperti keluarga.

Satu ketika bapakmu opname di rumah sakit untuk beberapa hari. Bapakmu harus dijaga karena tubuhnya tak bisa gerak seperti orang pada umumnya. Jika bapakmu ingin buang air kecil atau besar maka harus ada yang menuntunnya.

Lalu, atas nama seperti keluarga, kau meminta bantuan temanmu untuk menjaga penuh waktu bapakmu di rumah sakit? Ya mungkin saja itu terjadi. 

Tapi kalau hal itu terjadi berarti dirimu telah memanfaatkan status temanmu yang seperti keluarga itu. Sebab, sekalipun seperti keluarga dia adalah teman. Kalau kau tak bisa melakukan tugas menjaga bapakmu di rumah sakit, kan masih ada empat saudaramu yang lain. Masih ada saudara dari bapakmu.

Misalnya lagi kau adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Kemudian kau juga memiliki teman yang kau anggap seperti saudara. Apakah temanmu juga akan mendapatkan jatah warisan dari orangtuamu? Tidak kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline