Lihat ke Halaman Asli

Alf ilham

Ilham alfandi

Puisi | Kopi Si buruh

Diperbarui: 28 Februari 2020   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari kembali menyapa di jendela
Sang buruh bangun membuka matanya
Langkah semangat siap menjeput asa
Berbekal semangat kopi di dalam gelas kaca

Pagi itu kembali ia melihat berita
Bukan sekali tapi berkali kali dia mendengarnya
Pemerintah kembali menekan harga harga
Sang buruh seakan lelah putus asa

Ia bukan anti dengan pancasila dan 5 silanya
Tetapi apa selama ini yg di rasa
Semuanya tak sesuai nilai pancasila
Banyak jalan di tempuh agar tidak putus asa

Tapi lelah tak terbayar dengan apa yang di terimanya
Iaaaaaaa memang kita sudah merdeka
Tapi sang buruh masih terbelenggu dengan asa
Upah yg di terima sama sekali tak membuatnya bahagia

Disana mereka berkoar koar berteriak pancasila
Di sini para buruh berharap menanti nilai pancasila
Berharap sekali sila menjadi nyata
Apa mau dikata buruh tak punya daya

Kopi kembali di minum dengan mata berkaca
Memandang si kecil dan masa depannya
Tak banyak yg ia harapkan dari penguasa
Hanya sila kelima dari pancasila




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline