Lihat ke Halaman Asli

Ilham Nasrullah

Muhammad Ilham Nasrullah

Lalu, Rindu

Diperbarui: 28 Mei 2020   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seketika awan tak lagi mampu membendung tangisnya,

Ia memilih untuk menumpahkannya pada saat-saat paling romantis; 

Ketika dua insan sedang merindu,

Lalu, rindu itu tak kunjung mereka ucap,

Karena gengsi yang sering diungkap,

Apakah kita salah ketika sekadar rindu? Bahkan lebih daripada itu?

Seusai bersepakat dengan logika, kemudian rindu terucap,

Disaat-saat paling romantis yang mereka punya,

Di kala tak ada siapapun mengganggunya, 

Tuhan sebagai saksinya, Bulan dan bintang seketika memandanginya,

Lalu, rindu itu bukan sekadar rindu,

Ia berwujud menjadi temu;

Dalam Dia, dalam do'a yang mengangkasa.

Berbahagialah,

28 Mei 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline