Lihat ke Halaman Asli

Rio, Telor Ceplok dan Badut

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Telor ceplok menggantung di atas langit kota kecil yang mulai harum oleh Sedap Malam senja itu..saat aku teringat pada si kecil yang amat aktif.Aku selalu tersenyum bila melihatnya berjingkrak-jingkrak saat melihat telur ceplok itu muncul berwarna oranye di ufuk barat..dia muridku di Play Group tempat aku mengajar..Hari ini kurang lebih lima belas tahun yang lalu,saat aku melihat telor ceplok itu muncul di senja hari..

"He..haloo..wahhh"

Aku buru-buru menoleh..jarinya yang mungil menunjuk ke langit,matanya takjub melihat sesuatu..

"Lihat apa..?"

Jari mungilnya menunjuk ke langit lagi....

"Cantiknya??"

Aku tertegun melihat telur ceplok itu,di kejauhan aku mendengar sayup suara adzan berkumandang..

"Bu guru ayo cepat masuk..cepatt.."

Aku yang melihat tingkahnya buru-buru masuk ke dalam rumah..

"Cepat Bu guru Badutnya lewat.."

Badut..badut apa..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline