Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Pukul Sepuluh Malam

Diperbarui: 22 Maret 2021   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com - shiva surasi

pukul sepuluh malam
portal di pos penjagaan telah ditutup
tapi lampu-lampu belum dimatikan
orang-orang masih menghangatkan rumah-rumah mereka
dengan tayangan televisi favorit keluarga
deru mesin genset
dan beberapa bunyi perabotan

di luar sunyi
jalanan temaram
cahaya bulan tertutup
oleh rimbun pelepah sawit yang menari
diterpa angin dingin
dan beberapa kelelawar yang melintas

seperti biasa
aku sedikit kesulitan untuk tidur
bukan karena memikirkan bagaimana besok akan kujalani
bukan juga memahami bagaimana jadwal kerja berotasi
atau menghitung berapa banyak premi yang kudapat hari ini
tetapi karena bantalku menggigil
mengisahkan kota-kota yang akan kamu singgahi
tanpa aku
dan mungkin akan ada ribuan malam yang kamu lewati
juga tanpa aku

sepi masih terus berkerumun
lampu-lampu redup
barak-barak pekerja telah mencapai lelapnya
dan beberapa kendaran telah terparkir
tapi kepalaku masih begitu beku
begitu rindu

Satui, 08 Desember 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline