Lihat ke Halaman Asli

Julak Ikhlas

Peminat Sejarah dan Fiksi

Puisi: Menjadi Asing

Diperbarui: 26 Maret 2020   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: unsplash.com


Mimpi-mimpi yang ranum
Di batas malam yang dingin
Berjajar semenjana di tepian sunyi
Pada seduhan retorika hambar
Di cangkir yang tak lagi fasih
Membaca beragam raut muka

Lantas, notula-notula ganjil
Dalam udara yang mengepung
Berlumur secara membuta
Pada etalase kota yang kehabisan suara
Karena kita memilih menyekap diri
Sembari mengaji musim
Dari bilik-bilik kemendungan

Selayaknya
Kita memang perlu menjadi asing
Untuk tetap bertahan
Dari amukan gerombolan pemangsa tengil
Yang mencoba melelang ringkih tubuh kita

Namun, meskipun begitu
Dalam realita yang sesak
Di riak kekalutan
Kita tak harus membungkam kata-kata
Sebab mimpi akan mati
Jika hilang dari rapalan doa-doa

Angsana, 26 Maret 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline