Lihat ke Halaman Asli

Ika Maya Susanti

TERVERIFIKASI

Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Saat Menulis di Kompasiana Menjadi Lebih Menyenangkan Dibanding di Blog Pribadi

Diperbarui: 3 Maret 2023   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay

Bulan kemarin di bulan Februari, saya membuat beberapa prestasi di Kompasiana. Di akun ini, saya berhasil membuat 23 tulisan dalam sebulan. Dari tulisan tersebut, ada 9 tulisan yang terpilih menjadi headline utama. Selain itu, ada satu tulisan juga yang terpilih untuk program Infinite Report dan dimuat di Kompas online.

Sementara di blog pribadi saya, ada lima tulisan yang saya buat selama bulan kemarin. Jadi bisa dibilang, di Kompasiana, hampir tiap hari saya usahakan untuk bisa menulis di sana. Sedangkan di blog, saya usahakan setiap minggu ada tulisan yang saya buat.

Jika dingat-ingat, sebetulnya ada alasan mengapa saya melakukan hal ini. Bisa dibilang, sejujurnya saya sedang berada di titik jenuh menulis di blog pribadi. Makin hari, kegiatan tersebut makin jauh dari rasa mengasyikkan jika dibandingkan alasan saya dulu membuat dan menulis di blog pribadi.

Cerita Awal Muasal Kegiatan Blogging

Sebetulnya saya mengenal dunia blogging saat dulu berstatus seorang reporter di sebuah koran yang ada di Batam. Waktu itu saat mengisi waktu luang, saya sering membaca tulisan para jurnalis di blog pribadinya. Kebanyakan para jurnalis itu membuat blog di platform Wordpress dot com.

Akhirnya di tahun 2006, saya pun membuat blog sendiri dengan nama KisahCeritaBerita.wordpress.com. Blog ini benar-benar jadi tempat saya membuat tulisan dengan tema apapun.

Terkadang, saya menulis cerita anak yang waktu itu menjadi kegemaran saya. Lalu saat saya ditugaskan menjadi reporter untuk media yang terbit mingguan, saya menuliskan ulang berita saya sendiri yang memang ditulis dalam versi saya, bukan yag sudah melewati proses koreksi editor atau naik cetak. 

Kebetulan selama menjadi reporter, saya memang lebih banyak ditugaskan untuk meliput sesuatu yang sifatnya informatif atau menghibur. Bukan berita terkini yang bisa mengandung unsur basi jika sudah lewat jauh momennya.

Dan ternyata, tulisan-tulisan saya tersebut banyak dibaca oleh masyarakat. Beberapa cerpen saya sampai dimuat di buku LKS yang sedihnya, tanpa konfirmasi ke saya. Hal miris lainnya juga terjadi pada tulisan-tulisan saya lainnya, yang banyak disalin ulang dan dimuat di blog pribadi oleh orang lain. 

Selain itu karena bersifat informatif, banyak masyarakat yang waktu itu belum paham tentang apa itu blog, jadi mempertanyakan masalahnya terkait tulisan yang saya buat. Misalnya saat ada orang membaca tulisan saya tentang orang ketiga dalam masalah rumah tangga, orang tersebut justru berkomentar dengan menceritakan masalahnya dan meminta solusinya. Seakan-akan, saya psikolog sungguhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline