Lihat ke Halaman Asli

Ika Maya Susanti

TERVERIFIKASI

Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Memberi Kritik dalam Dunia Kerja

Diperbarui: 17 Mei 2022   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay

Rasa tidak puas karyawan pada perusahaan memang selalu ada. Maka ketika rasa itu ada, wujudnya pun bisa berbeda-beda antar individu. 

Karyawan yang  memiliki rasa kurang puas dalam pekerjaan, biasanya akan melempar kritik yang ditujukan kepada perusahaan. Atau dengan cara lain yang lebih frontal seperti membangkang atau melakukan pelanggaran.

Bentuk dari ketidakpuasan itu memang bisa berwujud dengan tidak termotivasinya seorang karyawan dalam bekerja, terlihat asal-asalan, tidak respek terhadap atasan, bahkan aturan dalam perusahaan.

Maksud dan keinginan karyawan yang ingin diutarakan kepada perusahaan tempatnya bekerja ini tentunya memiliki aturan-aturan tertentu saat disampaikan. Ada baiknya, kritik tersebut diubah dahulu menjadi bentuk usulan atau saran dalam penyampaiannya sehingga terasa lebih etis dan berbobot.

Pada orang-orang yang berlatar berpendidikan cukup dan memiliki karakter yang selalu berpikir positif, akan santun dalam bertutur bahasa saat menyampaikan usulan-usulannya.

Selain itu, karyawan yang hendak menyampaikan kritik pun harus memerhatikan kondisi tempat ia bekerja. Karena, setiap perusahaan pastinya memiliki perbedaan budaya, cara, dan kebiasaan yang ada di dalamnya.

Perusahaan yang dikelola oleh warga negara asing dengan perusahaan yang dikelola oleh swasta murni atau lokal juga memiliki cara yang berbeda. Apalagi untuk perusahaan yang dikelola oleh keluarga dan banyak menggunakan tenaga kerja kerabat atau keluarga.

Kalau dalam perusahaan swasta murni yakni perusahaan-perusahaan besar yang sudah jelas struktur organisasinya, dalam menyampaikan ide dalam bentuk usulan harus disampaikan secara jelas dan memperhatikan struktur struktural.

Artinya, karyawan dapat menyampaikan ide pada atasannya. Apabila atasan mempertimbangkan bahwa ide bawahannya dapat dilakukan di perusahaan tersebut, maka atasan dapat mengembangkan dan menyempurnakan ide tersebut kepada orang yang berada di atasnya lagi. Begitu seterusnya sampai jenjang tertinggi yang berwenang dalam membuat keputusan dalam perusahaan.

Tentunya, tidak semua ide atau usulan selalu dapat diterima dan dilaksanakan. Namun, karyawan harus senantiasa tetap penuh inovatif dalam mengembangkan diri dan memberikan ide-ide yang bermanfaat bagi perusahaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline