Lihat ke Halaman Asli

Iin Indriyani

Penikmat Keheningan

Muara Hati Sang Novelis, Formosa (Part.2)

Diperbarui: 6 Desember 2019   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

'Touyuan International Airport', aku menunggu jemputan bis yang akan mengantarkan aku dan teman-teman lain ke penampungan agency, pikirku. Tapi ternyata bukan!. Kami diboyong ke sebuah tempat penampungan yang sangat sempit dan kotor. Koper-koper berserakan di mana-mana.

Bau kamar mandi yang menyengat semakin membuatku ingin muntah yang kutahan sejak tadi. Baru istirahat beberapa puluh menit, seorang wanita bernada suara kasar membawa kami ke tempat check-up.

Selesai check-up, baru kami dijemput oleh agency masing-masing. Kupikir, aku bisa beristirahat di kantor agency walau sebentar saja. Sekali lagi, tidak! Selesai didata, aku langsung diantar ke tempat majikanku. Aku nyaris tak percaya dengan keadaan rumah majikanku saat itu.

Rumah berlantai empat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Mirip pesawat yang tergelincir di atas landasan. Atau kapal yang pecah di tengah lautan. Rumah itu sangat kotor. Barang-barang berserakan di mana-mana. Kedua mataku terfokus pada wanita paruh baya yang tergeletak di atas kursi.

Wanita gemuk dan tinggi itulah yang sakit lumpuh karena obesitas, istri dari lelaki berhati iblis yang kupanggil Tuan saat itu. Sungguh, hari yang paling melelahkan bagiku. Di detik dan jam yang sama, aku mulai bekerja tanpa istirahat sebentar pun. Inikah Formosa yang syahdu itu?

***

5 Desember 2016,

"Majikanmu meminta kamu untuk bekerja tiga hari lagi. Kamu mau tidak?" tanya penerjemahku, saat hari yang kutunggu-tunggu akhirnya tiba.

"Saya tidak mau."

"Kemarin ada pekerja yang mau gantiin kamu, 'kan? Kenapa dia tidak mau bekerja di sini, ngomong apa kamu sama dia?"

"Saya tidak bicara apa pun dia sudah tahu sendiri. Bekerja di sini bukan hal yang mudah. Dia bekerja baru satu malam sudah tidak tahan. Apalagi saya yang sudah tujuh bulan di sini?" Jawabku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline