Lihat ke Halaman Asli

IING FELICIA

Praktisi Pendidikan

Praktik Disiplin kepada Anak

Diperbarui: 9 Mei 2022   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mendisiplinkan anak (Sumber: simon2579  via parapuan)

“Aduh, gimana ya anakku kerjanya main melulu. Padahal sudah tahu PR buat besok belum dibuat. Anak kalian begitu enggak sih? Kalau dibilangin banyak alasannya. Bentar Ma, lagi asyik. Tanggung nih, belum menang dari tadi.”

“Sama, itu aku alami, pembantu di rumah setiap kali kalau aku telepon, pasti laporannya Rio enggak mau tidur siang. Habis makan siang langsung main sama Dio (sepupunya baru datang dari daerah). Mereka lagi seru main.”

“Wah, Ryan walaupun sendiri tetap aja semaunya. Bisa main gim seharinya. Betah di kamarnya. Keluar cuma buat makan. Gara-gara sudah bisa cari aplikasi gim online gratis dan menginstal di ipad.”

Salah satu percakapan emak-emak ketika hang-out atau mengobrol bareng menunggu anak pulang sekolah.

Mendisiplinkan anak persoalan gampang tapi sulit. Mudah, andaikan terjadi dialog terbuka antara anak dan orang tua.

Masalah yang sering muncul, orang tua tidak melihat dari sudut pandang seorang anak. Anak harus dengar apa kata orang tua. Aaah…

Ilustrasi dari istockphoto

Bagaimana solusi yang efektif agar kesepakatan diperoleh. Anak senang dan keinginan orang tua terpenuhi.

Berikut beberapa pendapat dan pengalaman yang sudah dipraktikkan oleh orang tua murid dan wali anak usia dini di sekolah:

1.  Mengajak anak untuk membuat kesepakatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline