Lihat ke Halaman Asli

Ihsan zaky

ilmukomunikasi UNJ

Sehat Selama Puasa

Diperbarui: 21 Juni 2021   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

(Deskripsi)

Tidak hanya saat bulan puasa, memiliki pola hidup sehat sebenarnya adalah hal yang perlu diterapkan setiap harinya. Hanya saja saat Ramadan, terutama pada minggu-minggu awal, tubuh mengalami perubahan pola hidup, mulai dari pola makan hingga pola tidur. Perubahan ini sedikit banyak membuat tubuh mengalami berbagai keluhan. Itulah sebabnya kita perlu lebih ketat lagi dalam menerapkan pola hidup sehat saat puasa, agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang umum mengintai.

Puasa terkadang sering dijadikan alasan untuk tidak bekerja dengan maksimal karena lemas, mengantuk, lesu dan lain sebagainya sehingga menurunkan produktivitas kerja sehari-hari. Selain itu, kondisi tersebut juga muncul akibat perilaku yang tidak sehat yang dilakukan tanpa sadar menjadi kebiasaan selama berpuasa.

Seperti kebiasaan makan sahur yang banyak, makan berlebih ketika berbuka, kurangnya asupan buah dan sayur. Agar lancar dalam menjalankan ibadah puasa dan tubuh tetap sehat.

 (Ilustrasi)

Seiring berkembangnya teknologi pangan, kemajuan ekonomi serta semakin pesatnya makanan instan, membuat perubahan pola makan yang cenderung tidak sehat yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam dan rendah serat. Pola makan tersebut sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kasus kegemukan dan penyakit degeneratif.

Selain itu mengkonsumsi gula garam dan lemak (GGL) menjadi salah satu faktor meningkatnya penyakit menular (PTM) di Indonesia setiap tahunnya. Selama dibulan puasa ini, tentu kontrol makanan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan fit selama menjalankan ibadah puasa. Selama puasa tentu akan ada perubahan. Ada baiknya tetap memperhatikan juga makanan yang dikonsumsi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Setidaknya ada 26,2% penduduk Indonesia mengkonsumsi garam berlebih, naik dari tahun 2009 yaitu 24,5% dan lemak berlebih 40,7% naik dari tahun 2009 yaitu 12,8%. Oleh sebab itu faktor makanan sangat perlu diperhatikan selama bulan puasa ini.

 

 (Kontras)

Kementerian Kesehatan RI menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan, rumusannya adalah G4 G1 L5.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline