Lihat ke Halaman Asli

IDRIS APANDI

TERVERIFIKASI

Penikmat bacaan dan tulisan

Puasa Ramadan dan Penjaminan Mutu Pendidikan

Diperbarui: 17 Mei 2018   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com

PUASA RAMADAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Oleh:

IDRIS APANDI

(Widyaswara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/LPMP Jawa Barat)

Bulan Ramadan adalah bulan pendidikan (tarbiyah) dan latihan (riyadah). Setiap umat Islam yang menunaikan ibadah puasa mendidik dan melatih dirinya untuk mengendalikan hawa nafsu. Mengapa harus dikendalikan? karena mutu puasa seorang hamba di hadapan Allah Swt bukan hanya sekedar menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri selama waktu puasa, tetapi yang paling utama adalah menahan hawa nafsu.

Puasa yang bermutu. Hal itulah tentunya yang diharapkan bisa dicapai oleh setiap orang yang berpuasa. Walau demikian, menahan hawa nafsu jauh lebih sulit daripada menahan makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri. Oleh karena itu, perlu perjuangan yang luar biasa. Hanya orang yang benar-benar mampu melakukannya yang akan menjadi pemenang pada saat datangnya idul fitri. Sedangkan di sisi lain, banyak orang yang berpuasa tapi merugi, karena tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga.

Dalam konteks manajemen puasa, juga perlu ada kontrol mutu (quality control) dan jaminan mutu (quality assurance). Kontrol mutu dilakukan selama proses melaksanakan ibadah, dalam artian menjaga diri dari perkataan, sikap, dan perbuatan yang sia-sia. Kontrol mutu sebuah proses dari manajemen pendidikan. Dan hasil dari pendidikan (baca = puasa) diharapkan lahir sosok manusia yang memiliki jaminan mutu dalam ketakwaannya.

Jika puasa dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka dua hal tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Puasa adalah sebuah proses pendidikan, dan pendidikan merupakan proses untuk menanamkan nilai, etika, dan moralitas agar menjadi manusia yang memiliki budi pekerti yang baik.  

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan vital dalam pembangunan bangsa. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, maka diperlukan sebuah sistem yang mendukungnya, termasuk infrastruktur, dan sumber daya manusianya. Pemerintah saat ini tengah berupaya meningkatkan mutu pendidikan agar dapat bersaing di era global dan dalam upaya menyiapkan generasi emas 2045. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu bukan hal yang mudah walau bukan berarti sulit.

Seperti halnya puasa yang merupakan proses untuk melahirkan insan yang bertakwa, maka melalui proses penjaminan mutu pendidikan diharapkan mutu pendidikan dapat meningkat secara bertahap. Orang yang benar-benar berpuasa, tentunya akan mendapatkan hikmah atau pelajaran dari puasa yang dilakukannya tersebut. Berbeda jika hanya hanya sekedar berpuasa, puasanya akan kering akan makna. Akibatnya, tujuan menciptakan insan yang bertakwa tidak akan terwujud.

Begitu pun dengan pendidikan. Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline