Lihat ke Halaman Asli

Idris

Hidup disayang mati dikenang

Senja

Diperbarui: 14 November 2021   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. rausen Blogger

Laju langkah terus mengayun, terbirit menggebu-gebu
Tak hirau peluh bertaburan, tak resah lelah di badan
asal ku lewati, semua yang ku hampiri.

"Sakit" jeritku

Terik matahari mulai mencambuk badanku
Telapak kakiku pun mulai protes untuk tidak melaju
Tak terasa, ku sudah di pertengahan perjuangan
Yang sebentar lagi kugapai kemenangan

"Senang" desahku

Ku sampai, sampai pada titik akhir perjalanan.
Duduk dengan rasa dahaga, sembari menunggu kehadirannya.

"Senja, engkaukah itu"? tanyaku
 
Warna langit kian memerah kejingga-jinggaan
Tandanya, ia telah datang di tepi lelahnya badan

Senja

Kau datang, membawa segudang keindahan
Wujudmu yang menawan
Membuatku terbangkit untuk meraih impian

Senja

Terima kasih kuucapkan  
Hadirmu yang sejenang,
Membuatku tersenyum riang.


Karya: Idris si pemburu senja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline