Mohon tunggu...
Idris
Idris Mohon Tunggu... Guru - Hidup disayang mati dikenang

Sang Penembus Kabut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja

14 November 2021   14:36 Diperbarui: 14 November 2021   15:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. rausen Blogger

Laju langkah terus mengayun, terbirit menggebu-gebu
Tak hirau peluh bertaburan, tak resah lelah di badan
asal ku lewati, semua yang ku hampiri.

"Sakit" jeritku

Terik matahari mulai mencambuk badanku
Telapak kakiku pun mulai protes untuk tidak melaju
Tak terasa, ku sudah di pertengahan perjuangan
Yang sebentar lagi kugapai kemenangan

"Senang" desahku

Ku sampai, sampai pada titik akhir perjalanan.
Duduk dengan rasa dahaga, sembari menunggu kehadirannya.

"Senja, engkaukah itu"? tanyaku
 
Warna langit kian memerah kejingga-jinggaan
Tandanya, ia telah datang di tepi lelahnya badan

Senja

Kau datang, membawa segudang keindahan
Wujudmu yang menawan
Membuatku terbangkit untuk meraih impian

Senja

Terima kasih kuucapkan  
Hadirmu yang sejenang,
Membuatku tersenyum riang.


Karya: Idris si pemburu senja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun