Lihat ke Halaman Asli

Ida Riyani

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030116

Menjadi Dewasa Itu

Diperbarui: 17 Juni 2021   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kali ini aku pengen sharing tentang apa yang aku rasain di masa masa pendewasaanku selama ini. Aku pengen kasih tahu ke kalian khususnya teenagers yang sedang beranjak dewasa, bahwa ada beberapa hal yang keliatan aneh padahal itu normal untuk dirasain ketika kita beranjak dewasa.

Aku mengalami betul bahwa ternyata beranjak dewasa itu tentang sendirian. Menurut aku setiap orang pasti punya fase-fase pendewasaan dalam dirinya ketika mereka beranjak dewasa.

Ada yang dikelilingi sama orang-orang yang support dia, entah itu keluarga, teman, atau apapun. Ada juga mereka yang harus melewati semua itu sendirian, ditambah dengan beban beban baru yang tidak direncanakan.

Kalian pasti dalam hidup punya rencana dan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi di sela-sela rencana itu, dan kita sebagai manusia sering banget dikasih masalah-masalah baru yang sebenarnya nggak cocok dengan rencana yang kita buat.

Kaya entah dari mana tiba-tiba alam semesta ngasih kita kejutan, dikasih sebuah masalah padahal kita sama sekali enggak persiapan untuk itu dan kita nggak pernah kebayang bahwa suatu hari kita akan dapet masalah kayak gitu.

Dan hal-hal seperti itu sebenarnya membuat jadi dewasa semakin terlihat menyeramkan apalagi kalau aku waktu itu mengalaminya bener-bener seorang diri. Bukan berarti aku tidak punya banyak teman, aku yakin bahwa beberapa orang diantara kita adalah tipe orang yang kaya engga mau nambah beban orang lain dengan masalah kita karena setiap orang punya masalahnya sendiri.

Mungkin salahku juga, karena sebenernya menurutku sekarang untuk berbagi sesuatu ke orang lain itu bukan tentang berbagi beban berbagi masalah, karena kita cerita pada seseorang bukan berarti kita berharap orang itu bisa menyelesaikan masalah, ngasih sarah ataupun ngasih jalan keluar.

Kadang ketika kita berbagi cerita tentang masalah yang sedang dialami, kita cuma pengen orang tau bahwa "aku lagi ada masalah nih" atau "aku lagi down nih dan aku lagi ngga bahagia" cuma gitu aja, tapi ya kembali lagi ke diri masing-masing karena engga semua orang seberani itu.

Setiap orang pasti punya fase jatuhnya, kaya yang habis jatuh kemudian jatuh lagi, jatuh lagi dan lagi. Akan ada titik dimana rasanya masalah kaya ngga ngasih kita jeda untuk istirahat. Satu belum selesai udah muncul baru lagi, dan itu terjadi dengan proses panjang yang bahkan kita ngga tau berakhirnya kapan.

Tapi dari hal itulah yang akan membuat kita sadar bahwa itu adalah hal aneh, hal yang ngga masuk akal yang ternyata ketika kita sedang tumbuh beranjak dewasa itu adalah hal yang normal yang kita alami.

Untuk merasa kayak "yaampun aku kayaknya ngga bisa nyelesein masalah ini" atau "yaampun aku bener-bener minta tolong dan ngga sanggup", ternyata untuk mengeluh dan merasa kita punya banyak ketidakbisaan itu hal yang normal karena menurut aku menjadi dewasa adalah aku harus bisa menangani semua hal, aku harus bisa akan semua hal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline