Tidak sedikit peserta didik yang banyak mengalami permasalahan, baik mengenai masalah pribadi yang berhubungan dengan keluarga, teman sekolah, ataupun lingkungannya. Bahkan terkadang mengenai masalah belajar peserta didik itu sendiri.
Tak ayal terkadang siswa mengalami penurunan dalam proses belajar karena menanggung masalah tersebut karena ada beberapa dari mereka enggan mengkonsultasikan kepada guru atau sekedar curhat kepada teman sebayanya, mereka hanya memilih diam dan menanggungnya sendiri. Dan pasti hal itu secara tidak langsung memberi (pengaruh) dampak positif pada peserta didik.
Nah oleh sebab itu, berhubungan dengan fungsi bimbingan konseling, seorang konselor (guru BK) harus bisa memperhatikan atau mengetahui mana saja peserta didik yang kelihatannya memiliki/menanggung masalah yang menyebabkan mereka mengalami penurunan dalam proses belajar, bahkan seorang konselor (guru BK) perlu memberi pemahaman kepada konseling (peserta didik) atas masalah yang dihadapinya (fungsi pemahaman) serta mampu mengupayakan bagaimana agar permasalahan-permasalahan lain tidak muncul atau bagaimana usaha pencegahan kemungkinan timbulnya masalah yang merupakan fungsi pencegahan (preventif) seorang konselor kepada konseling (peserta didik).
Dengan kata lain, Konselor (guru BK) bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan perananya kedalam kegiatan nyata, yakni dengan memberi solusi atau membantu konseling dalam menghadapi masalah yang dialami, bertanggung jawab dengan semua peserta didik terutama yang memiliki masalah. Hal ini merupakan prinsip-prinsip dari bimbingan dan konseling di sekolah. Sehingga para peserta didik tidak merasa sendirian dan terbebani dalam menghadapi masalahnya.
Begitulah sekelumit penjelasan tentang fungsi dan prinsip bimbingan konseling di sekolah. Semoga bermanfaat bagi pembaca meskipun hanya secuil informasi yang diberikan penulis kepada pembaca.