Lihat ke Halaman Asli

Husnul Khotimah

Dosen Universitas Pamulang

Jangan Ada Lagi Platform E-Commerce Ditutup: Yuuuk Go Digital

Diperbarui: 16 Oktober 2023   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Setelah Tiktok Shop di hapus per tanggal 4 Oktober 2023, kini ramai pedagang tanah abang meminta platform e-commerce lainnya seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dan lain sebagainya untuk di tutup. 

Diketahui bahwa hal yang melatar belakangi di tutupnya Tiktok Shop ini yaitu keluhan pedagang pasar tanah abang karena adanya Tiktok Shop mereka sepi pembeli dan kaitannya dengan Tiktok merupakan media sosial yang hanya berkawajiban untuk iklan dan mempromosikan produk bukan adanya transaksi penjualan.

Nah, selanjutnya bagaimana dengan para customer? Jujur saja, saya sebagai customer yang sibuk dengan dunia pekerjaan yang memiliki sedikit waktu sangat keberatan dengan adanya statement bahwa selain Tiktok Shop platform e-commerce yang lain juga di hapus. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa saat ini hal tersebut tidak dapat dilakukan mengingat zaman yang terus berkembang sehingga UMKM seharusnya sudah mulai go digital. “Ya tidak bisa dilarang tetapi diatur, bukan ditutup. Jika ditutup tidak boleh dong kan enggak bisa dihindari namanya itu platform digital itu perubahan zaman kok,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (10/10/2023).

Tidak bisa di pungkiri bahwa saat ini memang dunia digital sudah sangat meningkatkan perekonomian Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melakukan survei dan telah mendapatkan hasil survei tersebut bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna.

Jumlah pengguna internet tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa. Tren penetrasi internet di Indonesia juga meningkat dari tahun ke tahun. 

Pada 2018, penetrasi internet di Tanah Air mencapai 64,8% dan levelnya naik menjadi level 73,7% pada 2019-2020. Kemudian, pada periode 2021-2022 tingkat penetrasi internet kembali meningkat. Kali ini, tingkat penetrasinya mencapai 77,02% dan berada di angka 80% di tahun 2022-2023. Artinya, orang Indonesia semakin melek dengan internet.

Selaku customer juga melihat dengan kenyamanan membuka platform e-commerce tiktok shop disbanding e-commerce lainnya, Bagaimana tidak tiktok shop memberikan potongan atau diskon yang sangat besar, intensitas cahaya dalam kualitas video yang sangat bagus, dan berbagai macam pilihan barang yang sangat menarik perhatian apalagi yang sangat di butuhkan oleh semua kalangan tidak hanya itu, konsumen membutuhkan kepercayaan terkait kualitas setiap produk artinya dapat melihat langsung dalam tiktok shop tersebut. 

Hanya saja memang hal seperti ini menjadi koreksi kita bersama dan mau tidak mau kita harus mengikuti peraturan pemerintah seperti perizinan dan pengenaan pajaknya. 

Pemerintah juga harus selektif mengatur mengenai produk impor yang masuk dalam positive list yang di perjual belikan di Indonesia apalagi dengan harga yang relative yang sangat terjangkau. 

Produk impor juga diwajibkan mengantongi sertifikasi halal untuk makanan serta BPOM bagi produk kecantikan, dan produk elektronik juga harus memiliki standar. Selain itu, kita sebagai masyarakat juga mohon untuk bisa ikut mensupport untuk menggunakan produk dalam negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline