Lihat ke Halaman Asli

Deddy Huang

TERVERIFIKASI

Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Tips Agar Kampanye Buzzer Lebih Natural

Diperbarui: 2 September 2021   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buzzer (sumber : kompas.com)

Berkecimpung di industri digital tentu saja istilah buzzer sudah menjadi makanan sehari-hari. Apalagi, bagi brand tidak lepas untuk mengenalkan produk atau kampanye tanpa buzzer.

Fenomena buzzer bukan suatu hal yang baru di media sosial, bahkan buzzer sendiri sudah dijadikan suatu profesi yang menjanjikan bagi para pengguna media sosial. Setiap harinya timeline Twitter saya selalu aktif dari para buzzer. Berinteraksi untuk saling berbagi tweet, momen foto atau video, dan lainnya.

Dengan jumlah pengguna yang banyak, Twitter termasuk alat empuk dalam menjalankan campaign lebih menjangkau banyak pengguna.

Apa itu Buzzer Twitter?

Di dunia, pengguna akun Twitter termasuk banyak. Indonesia sendiri juga tidak mau ketinggalan. Sepuluh tahun lalu, Twitter menjadi media sosial favorit karena dari 140 karakter saja, kita bisa menjangkau banyak pengguna.

Segmentasi seorang buzzer ini biasanya spesifik sesuai minat misalnya wisata, kuliner, otomotif, gadget, hingga politik.

Apa yang dilirik dari buzzer ini adalah pengaruh jangkauan yang cukup besar. Sehingga biasanya brand tertarik untuk menggunakan jasa mereka untuk mempromosikan.

Tentunya akan menjadi suatu keuntungan ekonomi bagi buzzer yang telah memiliki masa militan.

Buzzer nantinya bertugas untuk merekomendasikan dan memberikan pengetahuan seputar produk dengan tweet informasi yang menarik. Biasanya kalau netizen merasa tweetnya menarik, maka akan melakukan interaksi atau tweet di simpan.

Cara Kerja Buzzer

Kemarin saya tiba-tiba kepikiran, bagaimana sih agar kampanye buzzer ini bisa terlihat lebih halus tanpa perlu gas terus untuk menjadi trending topik?

Pada dasarnya setiap kampanye yang berjalan memang didasarkan oleh tujuan. Apakah ingin bersifat brand awareness saja atau memang hard selling.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline