Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Mengapa Sebagian Orang Tidak Suka Dinasihati?

Diperbarui: 26 Juni 2021   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orangtua memberi nasihat, sumber: replubika.co.id

Seorang gadis mengendap-endap malam itu. Ia berjalan mendekati sebuah rumah. Semua lampu pagar telah dimatikan. Ia memasukkan kunci cadangan ke lubang pintu.

Ia buka perlahan. "Kamu dari mana saja? Sudah jam berapa ini? Mengapa kamu baru pulang?" sentak seorang lelaki. Seorang perempuan tua menarik tangan gadis itu dan memintanya duduk di ruang tengah.

"Sial! Mengapa mereka belum tidur? Malam-malam harus terima nasihat lagi! Tidak bisa besok apa?" gerutu gadis itu dalam hati. Ia menekuk muka. Ia jengkel. Beberapa menit ke depan adalah momen yang tidak disukainya.

Dalam sehari, berapa kali Anda beroleh nasihat? Sudah banyakkah Anda menasihati seseorang? Apakah Anda suka dinasihati atau memberi nasihat? Atau, Anda sebisa mungkin menghindarinya?

Dalam hidup, nasihat pertama kali kita terima dari orangtua. Sejak kecil, entah masih ingat atau tidak, banyak nasihat disuratkan lewat setiap perkataan mereka.

Entah itu disampaikan melalui cerita dongeng sebelum tidur. Entah itu berupa obrolan empat mata antara ibu dan anak. Entah pula tersirat bersama amarah seorang bapak.

Kita sebagai anak pasti pernah menerimanya. Sebagai orangtua atau orang lebih tua, pernah pula memberikannya. Sebagian mendengarkan. Sebagian melewatkan. Anda termasuk yang mana?

Saya gemar mendengar nasihat

Saya pribadi suka mendengar nasihat. Bahkan, dengan sengaja mendengarnya. Setiap hari sebelum tidur -- antara setengah sampai satu jam -- saya pasti memutar audio Youtube tentang tiga kitab kebijaksanaan dalam Alkitab, yaitu kitab Amsal, kitab Ayub, dan kitab Pengkhotbah.


Saya pernah ulas sekilas tiga kitab itu pada satu tulisan. Saya ambil contoh beberapa ayat pada kitab Amsal yang saya pegang menjadi pedoman hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline