Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Mereka yang Menaruh Asa, Ketika Wisata Kembali Dibuka

Diperbarui: 9 Agustus 2020   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang yang sedang Berwisata | Dokumentasi Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatifvia travel.kompas.com

Persiapan pemerintah untuk membuka kembali pariwisata di masa perdamaian Covid19 sebetulnya sudah jauh-jauh hari dilakukan. Salah satunya, tepat pada hari Kamis, 25 Juni 2020, Bapak Presiden beserta rombongan (ada diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), mengunjungi daerah wisata di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Daerahnya, Villa So Long dan Pantai So Long.


Maksud kedatangan Beliau kurang lebih untuk memastikan kesiapan daerah dalam menerapkan tatanan kehidupan baru selama masa pandemi Covid19, khususnya aktivitas sektor pariwisata.

Pemerintah daerah setempat pun menanggapi. Melalui pernyataannya, diwakili oleh Bapak M. Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mereka mengaku tetap optimis atas kondisi pariwisata di wilayahnya. Gagasan yang dikemukakan adalah pembukaan tempat wisata secara terbatas dengan konsep Pariwisata New Normal.

Konsep ini memperbolehkan masyarakat untuk kembali menikmati keindahan daerah wisata, dengan tetap mengutamakan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Harapannya, hal ini dapat menggerakkan roda perekonomian yang disumbang dari sektor pariwisata.

New Normal (yang sekarang berganti "Adaptasi Kebiasaan Baru") ini, bukan dimulai dari pengunjung, melainkan dipelopori dahulu oleh para pelaku industri ini. Terbukti dalam aktivitas pariwisata yang dipertontonkan.

Terlihat beberapa penari sedang menarikan tarian tradisional dengan menggunakan face shield dan pertunjukan beberapa ibu yang juga bertopeng face shield, sedang menumbuk lesung dengan ketukan tertentu, sehingga terdengar seperti irama musik. 

Merupakan sebuah penampilan akan sesuatu yang sudah pernah, tetapi terkesan baru karena tidak terlihat seperti biasanya. Adaptasi Kebiasaan Baru.

...

Kedatangan Bapak Presiden dan tanggapan kesiapan pemerintah daerah setempat, serasa memberikan angin segar kepada para pelaku usaha sektor ini. Mereka, yang terpuruk karena ulah si Corona, bahkan diantaranya menderita “kanker” (kantong kering), berharap bisa pulih, kendati harus perlahan.

Mengapa perlahan? Ada dua sebab. Pertama, pendapatan masyarakat belum pulih total. Pekerjaan mereka yang juga terganggu oleh wabah ini, menyebabkan tidak serta merta memiliki cukup pundi-pundi untuk melancong ke daerah wisata. 

Selain itu, ketakutan (negatif) dan kewaspadaan (positif) akan potensi penyebaran virus, sedikit banyak masih membayangi dan berpotensi membuat sebagian masyarakat mungkin enggan untuk berkerumun, termasuk di daerah wisata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline