Lihat ke Halaman Asli

Puisikan Hati

Diperbarui: 25 Oktober 2022   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisikan hati pada malam dengan rintik hujan yang meninggalkan basah pada jendela berkaca bening dengan segelas kopi milik papa yang diam-diam disesap bunda dengan selera kesal karena papa tak mau berhenti menyapa kopi pahit malam dengan rintik hujan ini.

Bunda mempuisikan hati gelisah pada dinding bata bekas gerusan tangan tukang yang meminta upah selangit karena harga BBM yang melangit tanpa mau menoleh ke bawah menatap sekawanan anak sekolah berongkos rendah.

Selamat tinggal puisikan hati pada malam berintik hujan pada atap terang lapuk nan bolong digerus masa dengan dalih merindukan rinai hujan yang merembes di sela pecahan mengucap" selamat malam papa dan bunda. Yes love you forever.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline