Lihat ke Halaman Asli

Hara Nirankara

Penulis Buku

Terlahir Bersama Dosa

Diperbarui: 20 Desember 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hara Nirankara/dokpri

Aku terlahir cacat, menyedihkan, hingga tua tak terawat. Mungkin saja kelahiranku membawa duka, membawa tangis kesialan bagi segenap umat. Tak ada ampun untukku, menghadapi kenyataan hidup di tengah-tengah orang tak berperasaan, senantiasa menahan sabar terinjak dan disakiti.

Terkadang aku bertanya, kenapa bulan menampakkan noda hitam, namun masih ada banyak orang yang mengaguminya. Bagaikan cerita fiksi, kisahku layaknya sebuah drama terskenario. Banyak yang meneteskan air mata, banyak yang berempati, banyak yang merasakan amarah yang sama. Tetapi ketika Aku bercerita, rasanya tak ada yang percaya. Bahkan, seringnya mereka terdiam, tak bisa berkata apa-apa.

Aku ingin menari, menikmati setiap penderitaan, bersuka ria di hadapan takdir, melangkah bebas melewati setiap hukum karma. Aku tak peduli, semarah apa Tuhan padaku, sebenci apa para malaikat terhadapku. Tak ada yang mampu mengobati setiap luka yang sudah tergores, tak ada penawar dari setiap racun yang Aku telan, dan tak ada yang mampu mendengar betapa seringnya jantung ini meminta pertolongan.

Ketika embun menetesi hati yang gersang, di saat itulah Aku mulai membuka mata, bersiap kembali untuk menahan luka yang selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline