Lihat ke Halaman Asli

HMPSEP UNPAR

Himpunan Mahasiswa Program Sarjana Ekonomi Pembangunan

Kerugian Ekonomi akibat Kemacetan Lalu Lintas

Diperbarui: 30 Juni 2020   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerugian Ekonomi akibat Kemacetan Lalu Lintas (dok. HMPSEP UNPAR)

Pada zaman modern ini, kegiatan manusia sehari-hari berhubungan dengan penggunaan alat transportasi baik darat, laut, dan udara. Transportasi merupakan kunci bagi industrialisasi di negara Indonesia. Industri otomotif merupakan salah satu sektor manufaktur yang dikembangkan karena disiapkan untuk penerapan revolusi industri 4.0.

Selain itu, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia salah satunya PDB (Produk Domestik Bruto). Pada tahun 2017 kontribusi dari sektor manufaktur ini mencapai 10,16% serta mampu menyerap tenaga kerja langsung sekitar 250 ribu orang dan pada tahun 2019 kontribusinya terhadap PDB mencapai 19,86%.

Alat transportasi darat merupakan transportasi yang lebih banyak dipergunakan oleh manusia, terutama kendaraan roda empat dan roda dua. Permintaan yang banyak tersebut meningkatkan jumlah kendaraan bermotor, seperti yang ditunjukkan oleh data berikut.

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) diolah penulis

Berdasarkan data di atas, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena tingginya daya beli masyarakat untuk membeli kendaraan.

Penjualan kendaraan bermotor yang mencapai angka tinggi tersebut membuat perusahaan otomotif memiliki peluang besar untuk meningkatkan produksi setiap tahunnya. Namun, peningkatan jumlah kendaraan akibat dari peningkatan produksi tersebut dapat berdampak pada terjadinya kemacetan lalu lintas.

Kemacetan lalu lintas di Indonesia

Kemacetan merupakan suatu kondisi dimana permintaan kendaraan yang melintas di jalan melebihi kapasitas infrastruktur transportasi, sehingga arus lalu lintas terhambat. Kemacetan dapat disebabkan oleh banyak faktor, selain jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, pengguna jalan yang tidak tertib pada peraturan lalu lintas juga dapat menyebabkan kemacetan.

Seiring berjalannya waktu, kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang cukup serius. Kemacetan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti pemborosan bahan bakar, pemborosan waktu dan polusi udara.

Kemacetan kini sangat sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama kota yang tidak memiliki alat transportasi umum yang baik dan juga tidak memiliki keseimbangan antara ketersediaan infrastruktur jalan dengan kepadatan penduduk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline