Lihat ke Halaman Asli

Hilwa HafizhaTajalla

"Indonesia tak tersusun dari batas peta, tapi gerak dan peran besar kaum muda." -Najwa Shihab

Anime: Kartun Jepang yang Digemari Semua Kalangan

Diperbarui: 5 Maret 2021   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di sini, siapa yang gemar menonton anime? Saya yakin di antara kalian yang gemar menonton anime pasti ada yang umurnya sudah lebih tua dari 17 tahun atau bahkan 20 tahun. Namun, mengapa sebagian orang, terutama orang-orang dewasa, justru menganggap anime hanyalah sebagai tontonan untuk hiburan? Bahkan ada yang berpendapat jika anime hanya diperuntukkan untuk anak-anak karena menurut mereka alur cerita anime penuh dengan khayalan atau kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Pada dasarnya, anime merupakan animasi atau kartun asal jepang yang merupakan salah satu format seni. Anime dibuat menggunakan gambaran tangan dan tekhnologi komputer. Anime pertama kali dibuat pada tahun 1907 dengan durasi tiga detik yang menampilkan sosok anak laki-laki yang mengangkat topinya sebagai tanda hormat.

Seiring perkembangan zaman, anime semakin beragam dan berkembang baik dari segi visual, segi alur cerita, dan karakter-karakternya. Semakin ke sini, anime semakin banyak penggemarnya dari berbagai kalangan usia. Mulai dari anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar hingga remaja dewasa yang sudah mengenyam pendidikan di universitas, bahkan ada juga penggemar anime yang sudah dewasa seperti pekerja kantoran atau bahkan orang-orang yang sudah membangun rumah tangga.

Bahkan di Indonesia sendiri terdapat komunitas penggemar anime baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Tentunya hal ini tak jarang menjadi perhatian beberapa masyarakat awam yang bertanya-tanya, memangnya anime itu sebagus apa, sih?

Biasanya orang-orang yang ingin tahu tentang dunia anime akan menanyakan rekomendasi anime kepada orang-orang dari komunitas penggemar anime. Dan pada umumnya orang-orang dari komunitas penggemar anime akan memberikan beberapa judul anime yang menurutnya bagus dan keren. Namun perlu digarisbawahi, jika tidak semua orang menyukai satu genre yang sama.

Anime memiliki genre yang lebih luas, dan pasti terdengar cukup asing bagi orang-orang yang tidak menonton anime. Contohnya seperti genre mecha yang berhubungan dengan robot dan mesin, genre matrial art yang berhubungan dengan seni bela diri seperti karate, dan genre parody yang menyajikan lawakan yang merupakan plesetan dari komik, film, peristiwa, sejarah, bahkan anime lain.

Tak hanya itu, ada juga beberapa anime yang ditujukan untuk kalangan orang-orang dewasa. Biasanya anime seperti ini alur ceritanya cukup kompleks dan berat serta menampilkan beberapa adegan dewasa. Dengan memiliki 43 genre atau mungkin lebih, dapat dipastikan jika anime tidak hanya diperuntukkan untuk anak-anak saja.

Dengan adanya puluhan genre dalam anime yang membuat kita dengan mudah memilih tontonan sesuai selera dan adanya genre yang ditujukan untuk yang berumur 18 tahun ke atas juga membuat kita memahami mana tontonan yang dapat dinikmati dengan teman dan tontonan yang dapat dinikmati ketika sedang momong adik atau keponakan yang masih kecil.

Lalu, dengan banyaknya genre yang ada pastinya alur cerita anime pun bermacam-macam dan tidak monoton. Tak jarang juga, dari alur cerita anime atau mungkin dari karakter yang ada di dalam anime kita dapat belajar sesuatu, mulai dari pelajaran hidup hingga cara bermain permainan olahraga. Keren, kan?

Contohnya adalah anime berjudul One Punch Man, dalam anime tersebut tokoh utama yang bernama Saitama merupakan superhero yang dapat mengalahkan musuh-musuhnya dengan hanya sekali pukulan. Namun, dengan kemampuan yang dimilikinya itu Saitama tak senantiasa berperilaku sombong, dia tetap bersikap apa adanya meskipun difitnah dan dicemooh oleh superhero lainnya, bahkan tak sedikit yang berprasangka buruk padanya.

“Apakah itu benar-benar batas kekuatanmu? Apakah kamu benar-benar berpikir bahwa kamu tidak akan menjadi lebih kuat selama sisa hidupmu? Daripada duduk frustrasi, lebih baik terus bergerak maju.” -Saitama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline