Lihat ke Halaman Asli

3 Hal yang Menyebabkan Kelangkaan

Diperbarui: 12 Januari 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Indonesia pasti setiap tahun mengalami kelangkaan. Tahun kemarin, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng. Hal itu membuat resah para ibu-ibu.
"Minyak goreng sekarang harganya turun jadi 14.000/liter, yuk kita borong saja buat stok"
 "ayo mbak ikut mama ke swalayan, kita beli minyak goreng. Nanti kamu baris di belakang mama dan kita pura-pura tidak saling kenal ya"
"mbak ayo tak ajak borong minyak nanti kita jual lagi, lumayan kalau dijual dengan harga 37.000 kita dapat untung banyak".

Ya begitulah kurang lebih pemikiran ibu-ibu saat ini. Minyak goreng yang awalnya mahal 20.000/liter, kini turun 6.000 karena subsidi pemerintah. 

Namun, dengan turunnya harga minyak goreng, eh stok di pasaran malah langka. Atau semua ini diborong oleh ibu-ibu? Atau digunakan sebagai skincare agar makin glowing? Atau memang sekarang minyak goreng langka? 

Untuk menjawab semua pertanyaan itu, kita harus paham tantang hal-hal yang menyebabkan kelangkaan. 

Yuk simak pembahasan dibawah ini.

Bahan Baku

Kelangkaan terjadi karena stok bahan baku menipis. Contohnya saja kelangkaan tempe yang disebabkan stok kedelai di pasaran menipis dan habis. 

Tak hanya itu, karena di setiap wilayah itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda, maka wajar saja jika ada kelangkaan. 

Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya kelangkaan bahan baku, pemerintah melakukan impor. Misalnya saja impor jagung, agar stok jagung cukup sebagai bahan baku tepung dan bahan pangan. Kalian pasti sudah tau jika Indonesia terkenal dengan lahan kelapa sawit yang banyak. 

Coba lihat Pulau Kalimantan, pasti nih semua daerah ditanami kelapa sawit. Tapi mengapa kok terjadi kelangkaan minyak goreng di Indonesia? Sedangkan kelapa sawit melimpah ruah disini. Aneh bukan?

Cuaca

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline