Lihat ke Halaman Asli

hikmah

الف ليلة وليلة

Tuturmu

Diperbarui: 24 November 2021   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuturmu mengisyaratkan henti, sedang semesta memaksaku untuk berlari. Semestaku begitu asyik dengan candaannya, memainkan rasa, membenturkan raga, menghadirkan tawa, di sela-sela keangkuhan diri yang terus mengangkasa. 

Hatiku babak belur, diberi harapan oleh semesta dengan potongan-potongan isyarat yang begitu nyata dan tak terbantahkan. Tapi, di sisi lain hatiku juga diporak-porandakan oleh pahitnya kenyataan yang kudengar langsung dari lisan yang punya hati. 

Aku diterbangkan setinggi-tingginya oleh semesta lalu dijatuhkan, sejatuh-jatuhnya oleh kenyataan yang berbanding terbalik dari yang semesta isyaratkan. Entah semestaku yang memang pandai mengelabui, atau aku yang memang terlalu naif memaknai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline