Lihat ke Halaman Asli

Ana

Perangkai kata

Perahu Tanpa Layar

Diperbarui: 14 September 2020   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PERAHU TANPA LAYAR
Penulis : Ana

_____

Sebatas itu?
Ya ... sebatas itu cerita kita, yang selalu tertuliskan. Namun, tak pernah ingin kau bukukan.

Aku Kimora. Tugasku mengabadikan moment kehidupan.
Lupaku pada kenangan membuatku bertahan dan menjadi kuat.

***

PLAAKK!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi. Aku terhuyung jatuh hampir menimpa meja kaca ruang tamu. Rasa asin terasa di sudut bibir. Sambil mengusap pipi, aku bangkit.

"Ini kesekian kalinya kau menyiksaku. Ingat, Bang. Aku tidak akan diam dengan semuanya. Meskipun kau kakakku."

Aku bangkit berdiri dengan sebuah sapu ijuk bergagang kayu di tangan. Lalu, menyerang Bang Oji dengan membabi buta.

Memukul pria itu tanpa ampun hingga ia tersungkur dengan wajah dan tubuh lebam. Darah menetes dari pelipisnya.

Pertengkaran ini sering kali terjadi. Kalau hari ini aku tak ingin lagi mengalah, itu sebab aku sudah lelah dan hilang kesabaran.

Langkahku gontai menapak pada alas, yang semua masih dalam angan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline