Mohon tunggu...
Ana
Ana Mohon Tunggu... Lainnya - Perangkai kata

Menemani anak salah satunya juga mengajarkan bersikap sebagai manusia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perahu Tanpa Layar

9 September 2020   22:46 Diperbarui: 14 September 2020   06:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PERAHU TANPA LAYAR
Penulis : Ana

_____

Sebatas itu?
Ya ... sebatas itu cerita kita, yang selalu tertuliskan. Namun, tak pernah ingin kau bukukan.

Aku Kimora. Tugasku mengabadikan moment kehidupan.
Lupaku pada kenangan membuatku bertahan dan menjadi kuat.

***

PLAAKK!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi. Aku terhuyung jatuh hampir menimpa meja kaca ruang tamu. Rasa asin terasa di sudut bibir. Sambil mengusap pipi, aku bangkit.

"Ini kesekian kalinya kau menyiksaku. Ingat, Bang. Aku tidak akan diam dengan semuanya. Meskipun kau kakakku."

Aku bangkit berdiri dengan sebuah sapu ijuk bergagang kayu di tangan. Lalu, menyerang Bang Oji dengan membabi buta.

Memukul pria itu tanpa ampun hingga ia tersungkur dengan wajah dan tubuh lebam. Darah menetes dari pelipisnya.

Pertengkaran ini sering kali terjadi. Kalau hari ini aku tak ingin lagi mengalah, itu sebab aku sudah lelah dan hilang kesabaran.

Langkahku gontai menapak pada alas, yang semua masih dalam angan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun