Lihat ke Halaman Asli

Pisank Man

Diperbarui: 28 Oktober 2018   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Bukan ingin berbicara tentang masa depan Lumajang loh ya, soalnya saya nggak bakal mampu menerka soal itu. Masa depan saya sendiri saja glabakan

Dunia kampus dulu sering berbicara tentang pola logika. Ada semacam garis merah yang bisa dijawab jika ada tantangan yang teratasi hari ini. Novel Pisank Man itu sekelumit narasi setebal 200 halaman yang saya jaga keasliaan berfikirnya. Jadi nggak soal macam-macam lagi, hanya soal ajakan berfantasi ke ranah pedesaan yang indah di Kabupaten Lumajang. 

.... Di teras rumah pemandangan kebun terbentang luas. Ada burung gereja sesekali mencoba peruntungan mencari murbei. Menjelang malam, matahari akan tenggelam mengikuti kerinduannya kepada gelap. Sunset yang tidak akan pernah terlupakan oleh Wortel Women.... (penggalan naskah novel Pisank Man hal.12)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline