Lihat ke Halaman Asli

Herti Utami

Hasbunallah wa nikmal wakil

Kok Sudah Jadi Mahasiswa Lalu Bolos Kuliah?

Diperbarui: 5 Mei 2024   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini Minggu 5 Mei 2024, cuaca di kota Bandar Lampung cerah, meskipun kemarin mendung dan hujan. Kesibukan di hari libur seperti biasanya, hanyalah menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda, dan kadang ditambah dengan scrolling layar Hp untuk mencari produk yang masuk keranjang belanja. Soal check out itu urusan nanti, he he.

Ketika salah satu pekerjaan tertunda itu adalah input kehadiran mahasiswa di web kampus yang berkaitan dengan kegiatan akademis, maka nampaklah bagaimana aktivitas mahasiswa dalam perkuliahan minggu kemarin. 

Ternyata ada banyak mahasiswa yang nggak masuk kuliah. Kalo dari total jumlah mahasiswa ada sekitar 28% mahasiswa yang nggak hadir di perkuliahan hari Jumat pagi kemarin. 

Saya jadi bertanya-tanya dalam hati sebagai introspeksi diri, apa perkuliahan saya kurang menarik? Apa mereka menganggap mata kuliah ini tidak penting sehingga merasa bisa dan nggak perlu masuk karena sedang pengambilan ke 2 alias mengulang? Karena kalau dilihat dari peserta kuliah, dominan adalah mahasiswa yang mengulang untuk mata kuliah ini. 

Apakah karena perkuliahan jam pertama, sehingga mereka masih tertidur dan nggak berangkat? Karena terkadang alasan mahasiswa nggak masuk kuliah adalah karena nggak sengaja tertidur sehingga sudah lebih dari 1 jam terlambat dan akhirnya nggak masuk kuliah.

Kalaupun dalam perkuliahan seandainya kurang menarik karena mata kuliah yang membahas materi yang cukup rumit bagi mereka, bukankah harusnya tetap datang? Dateng aja nggak ngerti, apalagi nggak dateng kan. Mata kuliah yang kemarin itu adalah Kinetika dan Perancangan Reaktor Homogen, salah satu mata kuliah inti di Jurusan Teknik Kimia. 

Melihat mahasiswa yang kurang antusias dengan nggak masuk kuliah ini kadang membuat saya sedih. Bagaimana para mahasiswa ini bertanggung jawab pada orang tuanya karena nggak serius kuliah? Dan bagaimana mahasiswa ini menganggap remeh perkuliahan yang ternyata merekapun harus mengulang untuk memperbaiki nilai yang sudah mereka capai sebelumnya.

Tentang tanggung jawab sebagai mahasiswa, mereka sebagai orang dewasa harusnya menyadari, bahwa kesempatan untuk menjadi mahasiswa itu tidak selalu diperoleh setiap orang. Bukankah ketika mereka dulu masuk perguruan tinggi melewati tes dan bersaing dengan banyak orang? Ketika sudah masuk lalu ada kewajiban untuk membayar UKT yang dibebankan ke orang tuanya?

Apa itu UKT? Uang Kuliah Tunggal atau UKT adalah biaya kuliah yang wajib dibayarkan oleh mahasiswa setiap semester, berarti seperti SPP pada zaman dahulu. Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak tahun 2013. 

Hal ini tertuang dalam Permendikbud No 55 Tahun 2013 yang kemudian direvisi dalam Permenristekdikti Nomor 25 Tahun 2020 tentang Standar Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kemendikbud. Nah UKT ini juga berbeda-beda tergantung dari status PTN tersebut. Untuk status perguruan tinggi negeri, ada PTN-BH, PTN-BLU, dan PTN-Satker. 

PTN BH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum) merupakan level tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya, termasuk dosen dan tendik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline