Lihat ke Halaman Asli

"Barter Zaman Now", Sukhoi Ditukar Kopi dan Teh

Diperbarui: 25 Januari 2018   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber koran waspada

Barter pesawat Sukhoi Rusia dengan kopi dan teh Indonesia. Menurut Menko politik hukum dan keamanan Wiranto "Rusia sangat inggin imbal beli ini segera terlaksana".

Ternyata bukan kali ini saja Indonesia barter pesawat Sukhoi dengan hasil bumi. Pada tahun 2003 presiden Megawati juga melakukan imbal beli 4 pesawat Sukhoi Rusia dengan hasil bumi sejauh ini transaksi imbal beli berjalan baik.

Pada era presiden Jokowi ini juga negara Rusia inggin barter atau imbal beli 11 pesawat Sukhoi dengan kopi dan teh. Sekalipun masih dalam taraf pembicaraan namun tanpaknya pemerintah tertarik untuk menjajakinya terbukti menteri wiranto akan berkoordinasi dengan menteri perdagangan dan menteri pertahanan.

Di Rusia kopi Indonesia menjadi primadona terutama kopi luwak. Minat orang rusia minum kopi beberapa tahun terahir terus meningkat padahal di negara rusia kopi tidak bisa tumbuh. Rusia impor kopi dari negara Brazil dan Indonesia. Sehingga tentu saja secara ekonomi barter yang akan dilakukan ini akan sangat menguntungkan negara rusia.

Sekilas Sejarah Barter

Barter perdagangan dengan saling tukar menukar barang. Dahulu sebelum uang menjadi alat pembayaran yang sah. Perdagangan masih dilakukan dengan cara barter atau tukar menukar barang. Dapat dikatakan awal mula terjadinya jual beli sebelum manusia mengenal uang adalah dengan barter. Dewasa ini orang melakukan jual beli dengan mengunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.

Namun masih ada juga dibeberapa desa di papua yang masih mengunakan cara barter dalam jual beli atau kombinasi antara uang dan barter.

Menurut kajian sejarah barter sudah ada sejak 6000 SM. Suku suku Mespotamia yang memperkenalkan untuk pertama kali menurut sejarah. Setelah itu kemudian diadopsi oleh orang Fenisia yang menukar barang mereka dengan orang orang diseberang pulau.

Berbagai barang pernah digunakan sebagai standar barter semisal tengkorak manusia. Item lain yang populer digunakan untuk pertukaran adalah garam.

Dahulu, garam dianggap sebagai barang berharga. Bahkan gaji tentara Romawi dibayar dalam garam.

Kelemahan utama dari barter adalah tidak adanya kriteria standar untuk menentukan nilai barang dan jasa yang rawan mengakibatkan perselisihan serta bentrokan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline