Lihat ke Halaman Asli

Herlin Variani

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Seni Pembelajaran Daring Perdana di Tengah Sinyal yang Tersendat

Diperbarui: 28 Agustus 2021   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri. Penulis Parenst Smart untuk Ananda Hebat

Pengalaman seru di Jumat berkah sungguh menggugah. Tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2021 silam. Pagi itu pukul 08.00 wib dijadwalkan saya melaksanakan praktik pembelajaran lapangan siklus pertama secara daring. 

Bagi sekolah-sekolah yang berlokasi di pusat kota pembelajaran daring di era pandemi bukan hal asing lagi. Termasuk dengan kota kecil tempat domisili saya. Para siswa sekolah dasar sekali pun berserta wali murid sudah sangat terbiasa dengan pembelajaran secara virtual serta segala perangkat yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran online tersebut.

Namun tak begitu halnya dengan sekolah tempat saya mengabdi sebagai seorang pendidik. Sejak pandemi menyapa negeri ini kami memilih pembelajaran luring. Antar jemput tugas ke sekolah dengan jumlah siswa yang datang dibatasi agar tak terjadi kerumunan. 

Menurut sahabat pembaca, mengapa kami tak memanfaatkan pembelajaran daring juga sebagaimana sekolah-sekolah pada umumnya? 

Sebab kondisi siswa kami tidak mendukung pembelajaran daring. Tak banyak dari mereka yang memiliki fasilitas gadget, laptop serta jaringan internet tak sesehat di pusat kota. Kami para pendidik juga tak memaksakan diri terhadap wali murid yang perekonomiannya dominan menengah ke bawah. Bahkan prasejahtera.

Kondisi ini membuat kami para guru mencapai sebuah kesepakatan pelaksanaan pembelajaran luring. Bahkan jika ada hal-hal yang sangat urgen yang mesti disampaikan pada siswa namun komunikasi via telpon sulit dilakukan, kami akan mendatangi tempat domisili siswa yang mesti melewati jalanan berliku dan sepi.

Kondisi seperti ini membuat praktik pembelajaran lapangan siklus 1 yang akan saya laksanakan secara daring membutuhkan perencanaan yang matang. Sepekan sebelum hari H PPL-1 saya mendatangi sekolah dan berkomunikasi dengan pihak sekolah lalu berlanjut menjalin komunikasi dan kerja sama dengan orangtua siswa.

Membagikan bahan ajar dan LKPD kepada siswa sebelum hari H pelaksanaan PPL 1

Beberapa hari kemudian saya kembali mendatangi sekolah dan menjelaskan kepada siswa terkait teknis pembelajaran daring. Mereka diarahkan untuk membawa gadget bagi yang memiliki. 

Bagi siswa yang tak memiliki gadget, kami fasilitasi dengan meminjamkan gadget dan laptop saya serta device milik rekan sejawat. Paket internet pun kami fasilitasi bagi yang membutuhkan. Ini tak terlalu sulit karena saya mendapat dukungan penuh dari rekan sejawat di sekolah.

Malamnya latihan pembelajaran daring kembali dilaksanakan. Baru sekadar testing bagaimana masuk class room, mengaktifkan video dan mematikan mikrofon. Aktifitas latihan perdana lumayan menyita energi. Sangat terasa terjadi keriwehan di tengah siswa. Apalagi kondisi sinyal membuat suara yang sampai tak jelas.

Tak menyerah dengan keadaan, hari berikutnya saya kembali mendatangi sekolah. Kembali memberikan pengarahan kepada siswa untuk pelaksanaan pembelajaran daring. Tak lupa menyerahkan bahan ajar dan LKPD. Meminta mereka mempelajari sekilas bahan-bahan yang saya berikan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline