Lihat ke Halaman Asli

Herlian Santoso

Sales & Marketing

Miskonsepsi tentang ID card

Diperbarui: 16 Juli 2019   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

MISKONSEPSI tentang ID card

Kartu pengenal karyawan berupa id card, kartu membership tempat gym, kartu frequent flyer, semua dibuat agar terlihat mewah.
Tentunya hanya bisa dibuat oleh perusahaan besar, yang bergerak khusus membuat kartu. Benarkah?

Jawabannya kalau 10 tahun yang lalu benar. Sekarang sudah tidak lagi.

Id card untuk menciptakan eksklusivitas sudah bisa anda lakukan sendiri, dirumah atau di kantor dengan printer biasa plus mesin laminating panas (sekitar 400 ribu) berikut mesin pemotong bentuk kartu (sekitar 700 ribu)

Setiap id card terdiri dari 2 bagian kertas opaque plus 1 bagian untuk tulang.

Sebelum di press oleh mesin laminating, ketiga lembar plastik tersebut bahannya lemas dan mudah ditekuk.

Printer biasa dapat mencetak di lembar opaque yang secara fisik lebih tipis dari kertas foto.

Setelah dicetak lembar atas dan bawah (kondisi gambar di mirror), kedua sisi id card tersebut di selipkan tulang (support sheet) ditengah. Lalu di press dengan mesin laminating panas.

Hasilnya adalah satu lembar id card sebesar A4. Aplikasi id card sebesar ini biasa dipakai untuk menu restoran.

Sedangkan untuk id card yang sebesar kartu atm dan kartu kredit, lembaran A4 tersebut di potong dengan cutter biasa lalu di press melalui mesin potong berbentuk kartu atm.

Coba lakukan sendiri. Voila, ini bisa jadi banyak aplikasi yang menarik bisa di ciptakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline