Berada di Timika, Papua lebih dari tiga tahun membawa suka duka tersendiri dalam perjalanan hidupku. Berbagai dinamika datang silih berganti yang kemudian mendidik mental saya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan lebih bijak dalam berpikir dan bertindak.
Bumi Cendrawasih ini telah membawa saya keluar dari zona nyaman yang sebelumnya belum pernah saya alami terutama dalam pola hidupnya. Dari serangkaian gaya hidup disini, ada tiga hal yang membuat saya pada akhirnya terlena untuk tinggal di Papua.
1.Menikmati Hidup Dengan Santai
Saya tak perlu banyak khawatir hidup di tengah orang asli Papua (OAP). Tak perlu pasang wibawa berinteraksi dengan mereka . Ketika suasana santai menyelimuti, saya bisa tertawa dengan gaya sendiri, mau tertawa lepas dan bebas, jingkrak-jingkak, teriak, atau goyang-goyang. Mereka santai saja melihat semuanya itu dan malah justru akan mengakrabkan serta menambah keseruan.
2. Tak Peduli Apa Outfit Yang Digunakan
Berhadapan dengan OAP tentunya tak perlu khawatir dengan masalah penampilan. Tidak peduli pakaianmu branded atau KW, baru atau lusuh, longgar atau pas, , keren atau biasa saja. Penampilan takkan menghalangi dalam berinteraksi dengan para kaka-kaka Papua.
3. Harmonisasi dengan Alam
Hidup di Papua membuat kita lebih dekat dengan alam. Kita bisa melihat dan menyatu lebih dekat hasil karya ciptaan Tuhan melalui sumber daya alam yang melimpah. Saat mengarungi area perairan, saya bisa menyaksikan rimbunnya pepohonan manggrove di sepanjang perjalanan, melihat lebih tambang yang dikelola PT. Freeport diangkut lewat kapal besar. Dalam nuansa santai, kita bisa duduk lesehan selonjoran beralaskan tanah.