Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Menggedor Pintu Empati yang Terkunci Mati

Diperbarui: 16 Agustus 2021   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Amer Jassim@pinterst.com

Menggedor Pintu Empati yang Terkunci Mati

Sepasang mata menatap memelas
memandang orang lalulalang
seraya menyodorkan lengan
mencoba guna menggedor
pintu-pintu empati yang
tertutup rapat serta
terkuncinya rasa
BELAS KASIHAN

Namun sayang di sayang tapak lengan
hampa tak berisi apa-apa serta
awan kesedihan menggantung
tutupi paras berdempul debu
raut wajah sendu mendu
tanpa seulas senyum
lengkung sabit nan
amat menawan

Diseretnya kedua kaki dengan langkah
gontai jelas terbaca sepotong pilu
tak kuasa disembunyikannya
pada binar mata seakan
lamat-lamat meredup
bias cahayanya dan
pijar kian samar

Aroma kesedihan kental tercium
amat tajam di bentang aspal
di pembatas jalan tergolek
di atas trotoar di sudut
traffic light dengan
riuh nyala lampu
ada kalanya
melotot

Menggedor pintu empati terkunci mati
di dalam setiap nurani milik insani
agar menyeruak sejumput rasa
peduli hingga membuka
ingin dalam diri guna
berbagi dan memberi
pada si miskin
dan si papa

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/08/2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline