Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Puing-puing Kehancuran

Diperbarui: 21 Mei 2021   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Anadolu Agency.com

Puing-puing Kehancuran

Debu-debu tebal liar
beterbangan menari leluasa
di atas tanah yang jadi sengketa

Terserak reruntuhan
puing-puing kehancuran
dicengkram tangan-tangan dzalim

Seiring pijar harap
serasa kian samar sesamar
hari depan bocah-bocah tak berdosa

Sepasang bola mata
menatap penuh nanar seraya
menghirup aroma luka menganga

Tetes merah darah basuh
persada yang dirampas paksa
gulirkan bening air mata nyaris kering

Rintihan sekeping doa
dalam dekap erat ketakutan
menyaksi kehilangan demi kehilangan

Laksana sebilah belati
keji menyayat-nyayat hati
bertubi menikam sekerat nurani

Kepulan kelabu menguar
dari bangunan luluh lantak
diterjang butiran peluru tamak

Tangisan...
rintihan...
ketakutan...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline