Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sajak Bulan Terbelah

Diperbarui: 30 Oktober 2020   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Unsplash.com

Sajak Bulan Terbelah

Bulan merah terbelah
sewarna darah
di belah ranting

Yang kerap terhunus
tepat kearahnya
alirkan kesedihan

Pada lubuk semesta
seketika menjelma
rinai hujan air mata

Membentuk kubangan telaga
tempat melarung kesedihan
sesaki rongga dada

Sajak-sajak Bulan terbelah
akan senantiasa lestari
seperti bayi-bayi merah

Baru terlahir ke Bumi
dengan tali plasenta
serta isak tangisan pertama

Serupa para Pujangga
pemuja elok rupa purnama
dalam syair-syairnya

Bulan terbelah
di belah rumpun ilalang
laksana getir kehilangan

Lantaran belahan jiwa
berkalang tanah
dalam dekap daksa Bumi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline