Lihat ke Halaman Asli

Menyibak Hasil Sesi Wawancara Karyawan Baru

Diperbarui: 30 Oktober 2021   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dulu, Bahasa kerennya Divisi Basar (Gambar Dasar), tapi karena ini si Bos (kadiv) risih, kemudian nama divisi diubah menjadi Garda (gambar dasar).

Lumayan agak keren dikit lah "Garda". Jadi, ketika si Bos persentasi rapat dengan para Big Bos (manager & pemilik saham), enak ngomonginya. "Baik Pak, gambar dasar secepatnya kami realisasi, dan tim Divisi GARDA siap untuk surfei lapangan".
Si Big Bos pasti manggut-manggut, dengan kepercayaan dan keyakinan untuk goal project.

Coba kalau diubah, "Baik Pak, gambar dasar secepatnya kami realisasi, dan tim Divisi BASAR siap untuk surfei lapangan".
Kita jamin tuh Big Bos, bibirnya cungar-cungir dan mBatin, "Sejak kapan perusahaan kita beralih profesi jadi pasar berjangka". Aku berani bertaruh, not approved project.

Sudahlah lupakan saja. Toh itupun tetap salah. Setahuku yang betul "Bazar".

--000--

Ada yang tanya lagi...
Aduuh, sudah po'o rek.
"Kok dalam tanda kurung hurufnya kecil, itu bukan EYD yang benar".
Ah sudah lah, pertanyaanmu basi. 

Sudah kesekian kalinya kita ganti nama, capek nulis. Paham!. Cakep. Dan lagi, kita sudah betul-betul jenuh desain papan nama itu. Hingga kita pakai bahan papan nama sekarang ini menggunakan "seng", itu pun dari bekas plat nomor motor Paijo yang sudah mati.

Nah, sekarang ini, pokok pembahasan bukan itu semua. Tapi, pada divisi garda yang kami tunggangi saat ini. Big Bos kasih info melalui WA si Bos. Kemudian forward ke group kami, bahwa Marjo dan Tarjo masuk dalam jajaran divisi baru. Jadi, divisi kami saat ini kurang tenaga.

Eits... Jangan pernah nulis di kolom koment ya, untuk pengajuan lamaran. Jawabanku "never try". Jangan pernah tanya tentang hal itu, Big Bos kami orang sadis. Terkadang Realis, tapi lain waktu Idealis. Hanya momentum yang menyelamatkan kalian.

"Tenang", kata si Bos. Kita punya pengganti yang tahan banting seperti Marjo dan Tarjo. Informasi dari Big Bos, saat sesi wawancara, hasil mereka memukau, tak seperti kalian dulu, "receh".

Tak lama kemudian, dua pemuda ini pun masuk ruang divisi kami. Memperkenalkan nama, Mas Tengku Tato dan Mas Karya Gosan. Kami pun sebaliknya memperkenalkan nama, Bery Paijo dan aku sendiri Samalang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline