Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Mampir ke Masjid Wilmersdorf, Masjid Tertua di Jerman

Diperbarui: 9 April 2022   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mampir ke masjid Wilmersdorf, masjid tertua di Jerman| foto: Sebastian Rittau—

Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi jika berada di ibukota negara Jerman. Berlin dengan jumlah penduduk sekitar hampir 4 juta ini sangat menyenangkan untuk dijelajahi.

Selain tempat-tempat yang masuk daftar wajib kunjungan seperti Reichstag (Gedung Parlemen), Brandenburger Tor, dan Tembok Berlin, masih panjang daftar tempat menarik lainnya.   

Beberapa kilometer dari Gerbang Brandenburg (Brandenburger Tor) terdapat bangunan yang mendapat julukan "Taj Mahal" Berlin. Bangunan utama dengan atap kubah, diapit dua menara, dibuat dengan gaya arsitektur Dinasti Mughal Islam di India.

Bata Jerman, konstruksi langit-langit balok dan atap kayu melengkapi gaya bangunan ini. Perpaduan arsitektur timur dan barat terlihat indah dan harmonis.

Bangunan yang terletak di Wilmersdorf, wilayah bagian Berlin ini adalah Masjid Wilmersdorf, sering juga disebut Masjid Berlin.

Masjid Wilmersdorf Berlin| Foto: koleksi HennieOberst 

Masjid Wilmersdorf

Masjid Wilmersdorf adalah masjid tertua di Jerman yang masih berdiri. Perancangnya adalah Karl Alfred Herrmann, seorang arsitek dari Berlin. Awal pembangunan dimulai tahun 1924 oleh gerakan Ahmadiyah Lahore, saat itu masih berbasis di India Britania.

Mereka ingin membangun tempat ibadah yang layak untuk umat Islam yang tinggal di wilayah Berlin dan sekitarnya. Di samping masjid dibangun rumah tinggal untuk imam dan keluarganya. 

Masjid Wilmersdorf mulai beroperasi dan dibuka untuk semua muslim sejak tahun 1928. Tidak terbatas untuk muslim saja, penganut agama lain juga dipersilakan untuk sekadar berkunjung atau turut menghadiri pertemuan yang berlangsung di tempat ini.

Namun, Komunitas Muslim meminta untuk tidak mendiskusikan hal yang berhubungan dengan politik.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline