Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Bebek Bumbu Rempah, Kuliner Nusantara Khas Madura

Diperbarui: 9 November 2021   03:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bebek bumbu rempah, kuliner Nusantara khas Madura | foto: HennieTriana—

Memasuki bulan November seperti sekarang ini, supermarket sekitar tempat tinggal kami mulai banyak menjual  daging bebek utuh segar. 

Sebetulnya setiap hari ada daging bebek segar, tetapi hanya bagian dadanya. Sementara bebek utuh sering dijual dalam keadaan beku. Di toko daging dekat rumah bisa juga kami membeli daging bebek utuh, tetapi harus dipesan sehari sebelumnya.

Saya sangat suka daging bebek, tetapi biasanya hanya mengolah bagian dada saja, karena gampang dan cepat membuatnya. Menurut saya, tidak gampang mengolah daging bebek utuh. Ada aroma amis yang tidak disukai banyak orang jika salah memasaknya.

Mungkin alasan ini, dulu ibu kami tidak pernah memasak daging bebek. Olahan daging bebek biasanya kami nikmati saat ke rumah kakek dan nenek dari pihak ayah. Bagi saya, itulah masakan bebek terenak dan meninggalkan kenangan indah.

Bebek Barbary (Bebek barbar)

Saya kurang tahu ada berapa jenis bebek yang dijual di pasaran sini, tetapi saya memilih bebek barbary. Bebek ini rasanya lebih enak, aromanya tidak keras. Daging bebek barbary terlihat lebih merah dibandingkan bebek lainnya.

Ada beberapa nama untuk menyebut hewan jenis unggas yang mempunyai Latin "Cairina moschata" ini, misalnya bebek Barbary, bebek Turki, Moschusente (bebek musk/ kesturi).

Nama bebek barbar (barbary/ barbarie) berasal dari Prancis, mungkin karena bebek ini berasal dari ras bebek liar di negara asalnya, Amerika Selatan.

Berkat Christopher Columbus bebek ini dikenal dan dikembangbiakkan di Eropa. Karena daging hewan ini sangat enak, banyak yang menyukainya, lantas bebek barbary menyebar ke Afrika, Madagaskar, dan Asia.

Di Indonesia, bebek barbary dikenal dengan nama bebek Manila atau itik Serati (jadi ingat pelajaran di sekolah dulu). Nama yang paling umum digunakan adalah Mentok, yang berasal dari bahasa Jawa. Di Medan kami menyebutnya dengan nama entok (entoq).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline