Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Ketika "Telantar" di Negeri Orang, Siap-siap Biaya Tak Terduga

Diperbarui: 4 November 2020   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bandara - foto: JESHOOTS-com/pixabay.com

"Belum lengkap suka dukanya jadi pegawai penerbangan jika belum "stranded" di luar negeri."

Begitu dulu kami di kantor berkelakar, terutama jika sedang bercerita tentang pengalaman selama liburan dengan terbang gratis. Iya, gratis terbang ke luar negeri, siapa yang tidak mau. Itulah alasan saya tidak mau beranjak dari dunia penerbangan, bisa terbang murah bahkan gratis.

Catatannya adalah jangan melakukan perjalanan ketika masa liburan atau saat peak season (puncak musim liburan), lantaran status terbangnya adalah standby. Artinya, boleh terbang jika alokasi kursi tersedia sesuai daftar tunggu penumpang yang terdaftar sebelum keberangkatan. 

Pernahkan mendengar nama-nama yang dipanggil untuk melapor kepada petugas gate keberangkatan? Itulah salah satunya, penumpang standby.

Suatu waktu, ada pengalaman saya yang lumayan mendebarkan dan menguras kantong lebih banyak dari rencana. Perjalanan liburan ke Kanada. Seorang diri. Saya memang suka melakukan perjalanan sendirian, karena bebas melakukan rencana tanpa perlu menunggu orang lain.

Perjalanan dari Jakarta ke Hongkong berjalan lancar, tetapi penerbangan lanjutan ke Vancouver ternyata tidak seperti yang diharapkan. Ada dua penerbangan Hongkong-Vancouver yang dilakukan maskapai penerbangan Kanada pada waktu itu.

Pada saat check-in tidak ada informasi apapun. Tetapi ketika melapor ke petugas di gate keberangkatan, mereka mengatakan pesawat penuh, overbooked. Terbukti, saya tidak bisa terbang sore itu. Tidak ada jalan lain, saya harus menunggu penerbangan berikutnya, besok dinihari.

Saya putuskan untuk menginap di bandara, menghemat waktu dan biaya hotel. Bandaranya bersih, aman dan saya bisa mandi. Malam itu saya tidak bisa tidur nyenyak, sesekali terbangun, terlihat polisi mondar-mandir berpatroli.

Selesai mandi dan sarapan, saya menuju gate keberangkatan, melapor dan menunggu  konfirmasi tempat duduk pagi hari ini. Ternyata, keberuntungan belum berpihak kepada saya. Hanya bisa gigit jari.

Menunggu penerbangan sore, saya isi dengan berjalan-jalan mengitari bandara, makan, duduk, membaca, begitu berulang-ulang. Sangat membosankan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline