Lihat ke Halaman Asli

Hennie Engglina

TERVERIFIKASI

Pelajar Hidup

Ucapkan Hal yang Positif

Diperbarui: 29 Januari 2019   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

r3.cpapracticeadvisor

Pernahkah Anda memerhatikan kata-kata sambutan yang diucapkan di hari pemakaman seseorang? Rerata isi kata sambutan itu menyampaikan tentang hal-hal baik dari almarhum/ah. Tidak lagi disebutkan hal-hal buruk yang diketahui tentangnya.

Menarik, bahwa hal buruk lebih dilihat pada saat hidup dan hal baik bisa dilihat ketika sudah mati. Pada saat manusia hidup, hal buruk pada dirinya bagaikan cahaya yang menyilaukan mata. Ketika ia mati, kebaikannya bagaikan cahaya lilin di tengah kegelapan.

Kebaikan sekecil apapun menjadi begitu berarti ketika orangnya sudah tidak ada. Ketika orangnya masih ada, keburukan sekecil pasir jelas terlihat. 

Hal yang sama dirasakan ketika suami istri yang seringkali cekcok saat bersama. Ketika salah satu pergi meninggalkan, barulah hal baik darinya dilihat bahkan dirindukan. Apalagi bila ditinggal mati, semua kebaikannya seakan baru bisa dirasakan.

Demikian juga, terkadang puisi nan indah dibacakan anak-anak dengan berderai air mata di hadapan jasad ayah/ibu, namun kata-kata indah itu tidak pernah didengar orangtuanya pada saat mereka masih hidup.

Ketika seseorang telah terbujur kaku, segala hal baik tentangnya terucap, bahkan seorang penjahat pun jadi punya baik di hari pemakamannya.

Pertanyaannya adalah apakah kebaikan-kebaikan itu juga disampaikan ketika orangnya masih ada? 

Mengapa itu tidak disampaikan pada saat ia masih hidup? Mengapa hal-hal baik tentang seseorang lebih bisa diucapkan justru ketika telinganya tidak lagi dapat mendengar semua itu? Apa artinya lagi untuk hidupnya? Itu tidak lagi dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

Perkataan-perkataan positif memiliki kekuatan besar untuk hal yang positif pula. Perkataan positif mengarahkan hidup manusia ke arah yang lebih baik. 

Perkataan-perkaatan positif memberi arti bagi hidup manusia, bahwa manusia tidak hanya ada dengan segala yang buruk di dirinya, tetapi juga ada dengan apa yang baik pada dirinya.

Orangtua harusnya mendengar kata-kata positif yang menyejukkan hati. Bukannya umpatan, apalagi kata-kata kasar yang melukai hati dan berubah menjadi puisi indah saat mereka telah membeku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline