Beberapa warga Surabaya mungkin sudah tahu dengan durasi shalat tarawih di Masjid Agung Sunan Ampel yang agak lama daripada beberapa masjid dan musholla di kampung-kampung Surabaya. Shalat tarawih dan witir di masjid ini berakhir sekitar pukul 21.15 WIB. Kok bisa? Berikut beberapa alasan yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.
1. Jam shalat isya mundur.
Biasanya jam shalat isya di Surabaya sekitar pukul 18.30 atau 18.45 WIB (sesuai jadwal yang berlaku), tapi selama bulan Ramadan jam shalat isya di masjid ini mundur sekitar 30 menit. Shalat isya bisa berlangsung pada pukul 19.00 atau 19.15-an. Kalau jam shalat isya mundur, tentu saja berakibat pada mundurnya jam selesai shalat tarawih dan witir 'kan?
2. Jumlah rakaat sebanyak 23 rakaat.
Jumlah rakaat shalat tarawih dan witir di masjid ini sebanyak 23 rakaat. Dari jumlahnya saja sudah bisa diperkirakan kalau memakan waktu yang lebih lama daripada shalat dengan jumlah 11 rakaat. Namun, jangan khawatir. Kalau shalat di masjid ini tidak wajib shalat dengan jumlah tersebut. Beberapa orang ada yang ikut tarawih sampai di rakaat kedelapan saja. Mereka terkadang menunggu melanjutkan shalat witir dengan aktivitas lain seperti baca Al-Quran atau aktivitas lain. Mereka akan kembali setelah shalat witir dilangsungkan. Ada pula yang memilih untuk melanjutkan shalat witir di rumah masing-masing.
3. Bacaan surat setelah Alfatihah sebanyak 1 juz.
Tidak heran jika durasi shalat tarawih dan witir di masjid ini lebih lama. Jika di tempat lain surat setelah Alfatihah yang dibaca termasuk dalam surat pendek, maka tidak dengan di masjid ini. Setiap malam surat yang dibaca sebanyak 1 juz. Jadi, setiap rakaatnya bisa memakan waktu 10-15 menit.
Itulah beberapa alasan mengapa shalat tarawih di Masjid Agung Sunan Ampel lebih lama dibandingkan beberapa tempat lainnya. Jadi, untuk kamu yang ingin menikmati sensasi shalat di masjid ini, persiapkan fisik dan niat agar ibadah tarawih dan witir kamu lebih maksimal.