Lihat ke Halaman Asli

Hendrik Sungkung

PENYULUH AGAMA

Senja Waktu

Diperbarui: 27 Januari 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ku tuliskan ini dengan hati bagaikan kalbu di senja waktu. ku genggam erat tangan ini tanpa bisa melepaskannya. genggaman yang erat membuatku lelah tak berdaya.

dalam termenung ku menantikan berita di kala senja waktu. dalam sebuah penantian ada saatnya melelahkan hati ini. dalam sekejap waktu berlalu dan terus berlalu

senja waktu membuatku terbangun dari semua mimpi indahku. senja waktu mengingatkan masa kecil yang penuh canda tawa bersama teman-teman. terbesit di hati ketika dewasa banyak persoalan melanda diri ini.

senja waktu bagaikan hembusan mata angin hanya bisa di rasakan kehadirannya. senja waktu akan terus menghilang menyisahkan rindu yang mendalam.

senja waktu mengajarkan kita untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. akan kah semua akan baik-baik saja dengan tubuh ini. tak terasa tubuh mulai lemah di makan usia. 

dalam diam diri tersirat pertanyaan, apakah arti hidup ini? kelahiran dan kematian adalah dua hal yang pasti terjadi. dimana ada pertemuan maka disitu tersimpan perpisahan dunia.

senja waktu adalah cerita tentang seseorang yang sedang menantikan kabar baik

karya: Hendrik Sungkung




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline