Lihat ke Halaman Asli

Hendriko Handana

Orang biasa, menulis suka-suka

Asrama Tua Menuju Istana Merdeka (5): Keberhasilan Istimewa

Diperbarui: 23 Agustus 2019   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan Laura, momen sakral saat laporan selaku perwakilan Sumatera Barat pada pembukaan pelatihan Paskibraka di Cibubur.

Bagian 5: Keberhasilan Istimewa

Oleh: Hendriko Handana

Padang, Mei 2003

Telepon umum di pintu masuk Aula Diknas menghentikan langkahku. Kudekati dan kuamati.

"Ah sial..., mesti pakai kartu," sesalku. Aku pikir aku bisa menelepon secara cuma-cuma. Gratisan.

Kurogoh saku celana, sekedar basa-basi. Padahal aku memang tak pernah punya kartu telepon itu.

"Ini... Bapak punya kartu," tiba-tiba sesosok pria tinggi besar berkumis muncul dan menghampiriku. Dia Pak Ak, seorang pegawai Diknas Kota Payakumbuh.

"Telepon Mamamu. Pasti senang hatinya," lanjutnya mencoba membaca jalan pikiranku.

Tebakannya benar. Dari tadi aku memang sedang mencari cara agar aku dapat menelepon ke rumah.

"Assalamualaikum," suara lembut di ujung telepon. Suara Mama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline