Lihat ke Halaman Asli

Hendra Wattimena

Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Implementasi Merdeka Belajar: SMA Kristen TNS Gelar Pentas Tarian Profil Pelajar Pancasila

Diperbarui: 7 Maret 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: sudutplambon.com

Berbicara soal merdeka belajar, maka kita bicara soal gebrakan yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam mendorong perbaikan kualitas pemulihan pendidikan dari krisis pembelajaran.

Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat beradaptasi dengan laju kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar.

Ini diharapkan dapat membantu menghasilkan putra-putri bangsa yang berprestasi di tingkat nasional maupun global serta memiliki karakter Pancasila.

Diketahui saat ini sudah lebih dari 140.000 satuan pendidikan yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2022/2023.

Salah satu dari 140.000 satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum ini, yakni SMK Kristen TNS, Kecamatan Teon Nila Serua, Maluku Tengah.

Salah satu yang menarik dari penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah ini, yakni lewat proyek Pelajar Pancasila Guru Seni Budaya di sekolah tersebut bersama para siswa-siswi mengadakan pentas tari tradisional dan juga modern.

Ini menarik karena menurut Wiwin Wattimena sebagai guru Seni Budaya di sekolah tersebut, selama ini belum ada kegiatan serupa yang mengakomodir bakat dan minat siswa di bidang seni untuk bisa tampil di depan publik.

Di halaman sekolah, para siswa menampilkan berbagai jenis tarian mereka. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari mulai dari 1-2 Maret 2023.

Kegiatan ini merupakan kegiatan ujian praktek sekolah untuk siswa kelas 12 dengan menampilkan tarian yang sudah mereka pelajari selama ini dalam mata pelajaran seni budaya.

Setiap kelompok tari yang dibentuk berjumlah 5 sampai 6 orang dan terdapat satu kelompok tari khusus diisi oleh laki-laki karena membawakan tarian cakalele. Tarian ini merupakan tarian tradisional Maluku yang hanya dibawakan oleh laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline