“Kebudayaan yang benar dilahirkan di alam, sederhana, rendah hati, dan murni.”
(Masanobu Fukuoka, The One-Straw Revolution)
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang kebudayaan di Indonesia bisa dilakukan dan disesuaikan dengan memperhatikan nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas setiap daerah, serta kebutuhan dan potensi SDM yang ada.
Selain itu, pelatihan dan pengembangan keterampilan juga perlu diberikan kepada para pelakunya agar dapat meningkatkan kualitas produksi budaya yang dihasilkan.
Peningkatan kesejahteraan dan lingkungan kerja yang kondusif juga harus menjadi perhatian dalam manajemen SDM bidang kebudayaan di Indonesia.
Generasi muda memiliki peran penting dalam hal ini, dan harus dibekali banyak hal untuk bisa semakin berkembang dengan baik.
Keunikan dan keberagaman budaya
Nilai-nilai budaya Indonesia harus dipertimbangkan dalam manajemen SDM di bidang kebudayaan dengan cara memperhatikan keunikan dan keberagaman budaya di setiap daerah.
Nilai-nilai tersebut diterapkan dalam pengelolaan SDM, seperti menghargai kerja sama tim, menjunjung tinggi nilai sopan santun, dan menghargai nilai-nilai kearifan lokal.
Selain itu, manajemen SDM juga memperhatikan kebutuhan masyarakat dalam memperoleh hasil produksi budaya yang sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.
Hal ini dilakukan agar hasil produksi budaya yang dihasilkan dapat mencerminkan identitas dan kearifan lokal, serta dapat diterima oleh masyarakat luas.
Tantangan
Manajemen SDM bidang kebudayaan di Indonesia mempunyai beberapa tantangan, antara lain adalah:
1. Pemahaman dan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya setempat,