Lihat ke Halaman Asli

Hendra Fokker

TERVERIFIKASI

Pegiat Sosial

Mochtar Lubis Menggugat Kita!

Diperbarui: 2 Juli 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mochtar Lubis (Wikipedia)

Ingatlah! Dari dalam kubur, suaraku akan lebih keras daripada di atas bumi, begitu kira-kira Tan Malaka berucap. Tak lain adalah sosok dari seorang jurnalis senior Mochtar Lubis, yang dari kata-katanya, semakin keras terdengar hingga saat ini.

Tepat pada hari ini, tanggal 2 Juli, Mochtar Lubis wafat. Tetapi, melalui tulisan ini, sekiranya bisa mewakili suara-suara lantang beliau yang dapat menjadi otokritik terhadap kita semua, manusia-manusia Indonesia.

Tentu tidak mudah bagi kita untuk melakukan intropeksi diri terhadap sikap dan perilaku keseharian yang sudah menjadi habit masyarakat kita. Bagitu pula saya, selaku penulis, yang tidak pernah luput dari kesalahan. Dimana kemudian, Mochtar Lubis secara detail menjelaskan perihal persoalan-persoalan manusia Indonesia.

Pada tahun 1977, Taman Ismail Marzuki menjadi saksi nyata kritik yang begitu lantang terdengar oleh penguasa dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Problematika sosial yang terjadi kala itu, menurutnya tidak lepas dari karakter manusia Indonesia itu sendiri.

Proyeksinya hanyalah satu, yakni perubahan sifat dan karakter diri, sehingga dapat menjadi gelombang besar bagi perubahan bangsa. Sekiranya ada enam kritik yang dikemukakan oleh beliau terhadap kita semua kala itu;

1. Munafik

2. Enggan dan segan bertanggung jawab

3. Bersifat dan berperilaku feodal

4. Percaya takhayul

5. Artistik atau berbakat seni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline